Aremania: Hukum Mati Pelaku Penyerangan di Sragen

Sabtu, 26 Desember 2015 – 12:35 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - MALANG – Aremania jagad raya mendorong transparansi penegakan hukum terhadap oknum pelaku insiden Sragen. Suporter fanatik Arema Cronus, tidak terima bila pelaku hanya mendapat hukuman ringan. Sehingga, Aremania mendesak pihak berwajib untuk melakukan penegakan hukum secara adil dan tegas.

Aremania Korwil Sumbermanjing Wetan, Muhammad Alwi misalnya, mengharapkan proses hukum yang terbuka untuk para pelaku yang menghilangkan nyawa Aremania di Sragen.

BACA JUGA: Tinggalkan Lapangan, Pemain PS TNI Kembali ke Kesatuan

“Kita desak proses hukumnya terbuka buat publik. Supaya, Aremania bisa memantau penegakan hukum,” kata Awe, sapaan akrabnya kepada Malang Post (Grup JPNN.com), kemarin.

Menurut Awe, Aremania di seluruh Indonesia pasti menantikan kabar tentang proses hukum dari oknum yang menghilangkan nyawa Eko Pujon dan Slamet Blitar pada dini hari pertandingan Arema-Surabaya United. Dengan proses hukum yang terbuka buat publik, Aremania bisa melihat keadilan ditegakkan buat keluarga almarhum Eko dan Slamet serta seluruh Aremania yang merasakan duka.

BACA JUGA: Program Maung Bandung Jalan Terus

“Ini sudah jadi trending topik sepakbola nasional. Kasusnya sudah terdengar dan dilihat oleh seluruh suporter di Indonesia. Kita pun berharap, sidang para oknum itu bisa dilakukan secara live dan terbuka,” tambahnya.

Awe menyebut, hukuman mati adalah yang diharapkan Aremania buat para oknum tersebut.

BACA JUGA: NBA Christmas Special: Rockets Hantam San Antonio

“Solidaritas sebagai Aremania, tentu berharap mereka dihukum seberat-beratnya. Sesuai dengan perilaku mereka yang tidak manusiawi. Minimal seumur hidup, dan kalau bisa hukuman mati. Biar impas,” sambung Awe. Aremania berharap hukuman berat buat oknum pelaku penyerangan, bisa menjadi contoh buat dunia suporter di masa depan.

Aremania Kanjuruhan, Awang mengatakan bahwa oknum tersebut harus diproses sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku.

“Dari pihak penegak hukum jangan ada yang ‘main’ dengan pihak yang mungkin berusaha meringankan hukuman para pelaku. Biar jadi efek jera,” paparnya.

Setali tiga uang, Aremania Korwil Ngantang, Yussy menegaskan, suporter berharap ada hukuman seberat-beratnya bukan serta merta karena Aremania yang meninggal. Namun, dia memposisikan diri sebagai warga negara yang meminta ketegasan hukum.

“Bukan karena kami adalah Aremania lantas meminta hukum ditegakkan. Namun, kami adalah masyarakat yang hidup di negara hukum. Kami berharap hukum yang berlaku bisa memproses kejahatan oknum ini secara adil,” ujar Yussy.

Aremania Korwil Jateng-DIY, yang kebetulan dekat dengan tempat pengadilan para pelaku insiden Sragen, mengaku siap memantau proses peradilan. Sebab, Aremania Jateng-DIY mendesak hukuman berat buat pelaku dan oknum pelaku insiden Sragen.(fin/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Icardi Ungkap Kebanggaan Jadi Kapten Inter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler