Arief Curiga Ada Pesanan Sponsor di Balik Wacana Pergantian Kapolri

Sabtu, 03 Agustus 2019 – 18:43 WIB
Waketum Gerindra Arief Poyuono di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Foto M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra FX Arief Poyuono mengatakan, jabatan kapolri dan panglima TNI tidak mendesak untuk diganti, sebagaimana jajaran kabinet yang perlu segera disusun presiden-wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sebab, jabatan Kapolri dan Panglima TNI merupakan jabatan profesional yang harus dijauhkan dari kepentingan politik, agar bekerja secara profesional.

BACA JUGA: Empat Irjen Ini Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Tito Karnavian

Berbeda dengan jabatan Jaksa Agung yang merupakan bagian dari hasil kompromi politik dan politis, karena masuk deretan anggota kabinet. Karena itu bisa dijabat siapa saja walaupun tidak berlatar belakang keahlian sebagai jaksa.

"Rasanya kok aneh, ada Indonesia Police Watch (IPW) tiba-tiba menebar wacana pergantian Kapolri yang dianggap merupakan bagian dari kabinet baru. Perlu dipertanyakan kemampuan terkait konstitusinya," ujar Arief di Jakarta, Sabtu (3/8).

BACA JUGA: Pertemuan Arief Poyuono-Moeldoko Bukan soal Gerindra, tetapi Tentang Urap Sama Tahu

BACA JUGA: Empat Irjen Ini Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Tito Karnavian

Lebih jauh Arief menduga ada pesanan sponsor dari oknum tertentu di balik wacana yang disuarakan IPW. "Wah wah, bahaya juga nih jika benar jabatan Kapolri dipolitisasi sama IPW dengan dalih yang tidak kuat dan lebih seperti pesanan," ucapnya.

BACA JUGA: Prabowo Tidak Pernah Mengutus Arief Poyuono ke Istana

Arief kemudian memberikan saran pada Presiden Joko Widodo, untuk tidak terpengaruh dengan wacana IPW di sela-sela proses pembentukan kabinet baru.

Arief meyakini mantan Wali Kota Surakarta itu sepenuhnya mengedepankan profesionalisme dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang saat ini masih bertugas dan belum memasuki masa pensiun.

"Kami saja yang di seberang pemerintahan (Gerindra) menilai kinerja Polri selama di bawah pemerintahan Kang Joko Widodo, lebih profesional dan lebih maju kinerjanya. Lah ini IPW kok bisa menilai kinerja Polri ya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengembuskan wacana soal pergantian Kapolri. Ia menyebut ada empat perwira tinggi polisi yang digadang-gadang bakal menggantikan Jenderal Tito.

Keempat kandidat dimaksud masing-masing Irjen Luki Hermawan (Akpol angkatan 1987) yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur. Kemudian, Irjen Gatot Eddy Pramono (Akpol angkatan 1988). Saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya.

Dua nama lain, Irjen Agus Andriyanto (Akpol angkatan 1989) yang kini menjabat Kapolda Sumatera Utara, serta Irjen Ahmad Dofiri (Akpol angkatan 1989) yang kini menjabat Kapolda Yogyakarta.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar dari Istana, Arief Poyuono Semringah


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler