jpnn.com, JAKARTA - Kader Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut Presiden RI idealnya memang dijabat oleh sosok dari etnik Jawa.
Sebab, mayoritas penduduk Indonesia berasal dari pulau terpadat di tanah air itu.
BACA JUGA: Doddy Sudrajat Pajang Foto Mantan Vanessa Angel Saat Pengajian, Ayah Bibi: Pantas Enggak?
"Orang Jawa itu mayoritas di Indonesia. Artinya, ya, sudah lumrah Presiden Indonesia harus orang Jawa," kata mantan pramugara itu dalam keterangan persnya, Selasa (21/12).
Arief menyadari bahwa Presiden RI pernah dijabat sosok dari etnik di luar Jawa yaitu BJ Habibie, yang berasal dari Parepare, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Jokowi Mulai Bagikan Sepeda kepada Masyarakat, Kali ini Bukan Nama-nama Ikan
Namun, pria kelahiran 4 Februari 1971 itu menganggap naiknya Habibie sebagai Presiden RI sebagai kecelakaan sejarah.
"Artinya enggak lama juga. Cuma setahun. Artinya Presiden Indonesia sudah digariskan untuk orang Jawa," ungkap Arief.
BACA JUGA: Usia Pernikahan dengan Kalina Ocktaranny Tepat Setahun, Vicky Prasetyo Ucapkan Kata Perpisahan
Pria yang menghabiskan masa remajanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menilai etnik lain bisa saja mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
Hanya saja, Arief merasa pencalonan itu sia-sia karena akan kalah oleh sosok dari etnik Jawa.
"Etnis lain punya kans untuk mencalonkan diri sebagai capres," ungkap dia.
Sembari bercanda Arief menyebut capres dari etnis Jawa hanya bisa kalah dari China atau Tionghoa.
Dia menyinggung keberadaan warga keturnan China di Indonesia dan kesuksesan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menang putaran pertama Pilgub DKI Jakarta pada 2017.
"Kalau Ahok tidak bicara sembarangan, pasti Ahok menang. Makanya presiden etnis Jawa hanya kalah dengan presiden dari etnis Tionghoa," beber Arief.(ast/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan