jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Demokrat (PD) merespons pernyataan politikus Gerindra Arief Poyuono yang meminta Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga tidak cerewet menanggapi langkah pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD Herzaky Mahendra Putra menyatakan di tengah pandemi Covid-19 yang telah banyak memakan korban, pendukung pemerintah masih saja mencari panggung.
BACA JUGA: Arief Poyuono Menohok SBY, Politikus Demokrat Menyerang Balik, Keras!
"Rakyat sudah enek dengan pendukung-pendukung pemerintah yang sibuk menjilat dan tidak mau jujur kalau situasi sekarang memang sedang berat," kata Herzaky merespons pernyataan Arief Poyuono dalam keterangan tertulisnya yang diterima JPNN.com, Selasa (13/7)
Menurut dia, Demokrat memberikan masukan dan kritikan keras kepada pemerintah lantaran ketika kader-kader partai berlambang bintang mercy itu membantu masyarakat, ditemukan fakta di lapangan yang menunjukan pandemi Covid-19 makin parah.
BACA JUGA: Rachman Thaha: di Negara Jiran Perdagangan Vaksin Covid-19 Dianggap Ilegal, Pelakunya Dihukum
"Bahkan, fasilitas kesehatan kita di berbagai daerah sudah tidak mampu lagi menanganinya dengan baik. Negeri ini sedang genting situasinya," lanjut alumnus Universitas Indonesia itu.
Herzaky menjelaskan parpolnya sudah membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 semaksimal mungkin. Tetapi di lapangan, pemerintah terlihat gagap dan tak sigap dalam memitigasi maupun menangani pandemi ini.
BACA JUGA: Gudang Penimbunan Obat Covid-19 di Kalideres Digerebek, Ada Ribuan Dus, Ya Ampun
"Karena itulah kami bersuara keras. Mengingatkan pemerintah agar tidak semakin banyak nyawa melayang karena tidak tertangani dengan baik," sambungnya.
Ketua Ikatan Alumni UI itu menyarankan agar para pendukung pemerintah untuk ikut andil dalam membantu pemerintah menangani Covid-19 dan memastikan hak hidup rakyat terpenuhi.
"Oksigen kosong di mana-mana, obat-obatan covid-19 makin mahal dan semakin sulit didapat, dan perawatan di rumah sakit jadi barang langka, meskipun sudah antre berhari-hari," tutur Herzaky.
Dia juga menjelaskan saat ini jenazah Covid-19 di wilayah Jakarta harus mengantre agar bisa dikebumikan dan di Yogyakarta harus menunggu giliran diurus, sementara masih ada jenazah-jenazah lain yang berderet di ruang IGD.
"Adapun di Kota Cimahi, Jawa Barat, anggota keluarga jenazah terpaksa rela menanti belasan jam mengantre pemakaman," ujarnya.
Oleh karena itu, Herzaky berharap seluruh elemen pemerintah bisa kompak dan bersatu serta fokus pada penanganan kesehatan rakyat dan penyelamatan nyawa masyarakat sebagai prioritas utama.
BACA JUGA: Kapan PNS dan PPPK Melakukan Pemutakhiran Data Mandiri? Ini Penjelasan Lengkap BKN
"Bukan kepentingan ekonomi, apalagi rente, cuan kelompok dan pribadinya. Pikirkan rakyat, nyawa rakyat, jangan sibuk mengedepankan kepentingan pribadi, apalagi cari panggung di tengah pandemi begini," ucap Herzaky menegaskan.
Dia juga menyatakan bahwa partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rela diserang terus, difitnah oleh pendukung pemerintah. Sebab, bagi Demokrat nyawa rakyat lebih utama dan parpolnya berkomitmen untuk terus membantu rakyat secara langsung.
"Maupun menyuarakan aspirasi dan harapan rakyat yang seringkali tidak didengarkan atau tidak terdengar oleh pemerintah," pungkas Herzaky. (mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra