JAKARTA - Meskipun sudah bebas, Nazriel Ilham alias Ariel Peterpan masih terikat dua kewajiban. Pertama, memenuhi wajib lapor hingga masa percobaan bebas bersyaratnya usai. Kedua, dia harus kembali ke Rutan Kebon Waru karena sudah berjanji untuk mengajari warga binaan cara bermain gitar.
Rencana itu disampaikan oleh Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas I Kebon Waru, Joko Pitoyo. Kepada Jawa Pos, dia menyebut kalau ide tersebut muncul saat pihaknya menerima sumbangan 30 gitar dari sebuah majalah musik empat hari lalu. "Saya minta Ariel untuk mengajari warga binaan, dia bilang iya. Katanya, kalau ada waktu bakal kesini," ujarnya.
Bakat musik Ariel memang tidak ingin disia-siakan begitu saja oleh pihak Rutan. Apalagi, beberapa hari lalu Ariel juga sempat rekaman lagu bersama warga binaan. Lagu yang dimaksud Joko adalah tembang berjudul Bangkit. Ariel dan empat personel ex Peterpan, Lukman, Uki, Reza, dan David langsung take vokal dengan sejumlah narapidana di halaman dalam Rutan Kebon Waru, Rabu (18/7).
Ketika itu, Ariel tampak bersemangat mengarahkan teman-temannya sesama narapidana untuk mendapatkan suara bagus. "Dia orangnya memang luwes dan mudah bergaul," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Ariel juga tercatat telah melakukan lima konser musik di Rutan yang terletak di Jalan Jakarta itu. Pertama, 4 Januari 2011 saat penutupan pertandingan olahraga "Waru Cup". Ariel dan empat personel membawakan tiga lagu. Lantas, pada 18 April 2011. Ariel meluncurkan single terbarunya yang berjudul Dara.
Dalam menyanyikan lagu yang konon dia persembahkan untuk Luna Maya itu terasa makin istimewa karena menggandeng salah satu napi. "Lagu itu diciptakan bersama teman sesama narapidana yang bernama Faisal," terang Joko.
Ketiga, pada 28 April 2011 saat merayakan HUT Rutan Kebon Waru yang ke 47. Ketika itu, Ariel menyanyikan lagu ciptaan Wali Kota nonaktif Bekasi Mochtar Mohamad yang terjerat kasus korupsi. Keempat, adalah konser menyambut ulang tahunnya yang ke 30.
Ketika itu, suasana Rutan menjadi sangat ramai karena beberapa artis datang menghibur. Mereka adalah Ryan vokalis D"Massive, Titik Puspa, dan anggota band Peterpan sendiri. Terkahir, tercatat pada 26 April lalu Ariel tampil bersama beberapa anggota napi lainnya yang bermain gitar akustik dan saksofon.
Hubungan yang sudah terbangun itu menjadi harapan bagi Joko agar Ariel mau menularkan ilmu bermusiknya. Malah, dia sempat menyebut kalau sebenarnya sudah ada embrio membuat band yang dididik langsung oleh artis kelahiran 16 September 1981 itu. "Dia juga cerita ke saya kalau mau bikin grup baru lagi. Tapi bukan Peterpan namanya" kata Joko.
Ditanya apa sudah diberi bocoran nama band barunya, Joko menggeleng. Sebab, Ariel mengaku masih rembugan dengan teman-temannya untuk mencari nama yang pas. Bisa jadi, waktu untuk kembali ke Rutan bakal sulit tersedia. Sebab, saat melaksanakan jumpa pers kemarin sore di Grand Selera, Bandung dia mengaku sudah memiliki agenda yang sangat padat. Dia mengaku saat ini punya fokus baru dengan teman-temannya untuk memulai karir bermusik lagi.
Pria kelahiran Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera utara itu mengaku bakal langsung "menghilang". Dia berpesan untuk tak mencarinya ke rumah karena tidak akan berkumpul dengan orang tuanya terlebih dahulu. "Tolong, buat teman-teman yang ingin cari berita (wartawan) atau Sahabat Peterpan, untuk tidak ke rumah dulu. Kasihan orang tua saya," katanya.
Ariel yang kemarin mengenakan pakaian sama seperti saat bebas yakni sweater abu-abu dan kaos putih menuturkan kalau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dua tahun kebelakang, bisa beli buku tentangnya. Buku tersebut rencananya bakal terbit sebelum lebaran.
Memang, press conference yang dijadikan satu dengan buka bersama fans dan anak yatim itu berjalan singkat. Sekitar 30 menit dan tidak bisa mengakomodir seluruh pertanyaan wartawan. Ariel yang tampak lelah, mencoba menjawab dengan gaya khasnya yang cool.
Dia menjawab taktis kalau pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi dan masa lalu, diarahkan untuk membeli buku memonya. Seperti misteri dibalik lagu Dara yang disebut-sebut untuk Luna Maya. "Sebenarnya tidak hanya lagu Dara, saya juga mencipatakan satu buah lagu lagi," terangnya.
Wajar saja kalau dalam press conference itu Ariel terlihat capek. Detik-detik menjelang pembebasannya sekitar pukul 09.00 diwarnai dengan ketegangan. Tidak jarang kalau dia harus kucing-kucingan dengan wartawan dan Sahabat Peterpan yang menyambutnya. "Saya tadi istirahat dahulu setelah mengurus semua berkas pembebasan," jelasnya.
Ya, proses keluarnya Ariel dari gerbang Rutan Kebon Waru memang berjalan seru. Puluhan Sahabat Peterpan sudah "memblokir" pintu masuk Rutan sejak subuh. Mereka duduk melingkar di depan pintu berwarna abu-abu yang masih belum dibuka itu.
Aneka spanduk dukungan pada Ariel mereka bentangkan dan mulai menghangatkan udara pagi Bandung yang dingin dengan nyanyian. Lepas subuh, daya magis Ariel benar-benar terlihat. Bagaimana tidak, sahabat Peterpan yang datang tidak hanya didominasi fans asal Bandung.
Bahkan, penggemar dari Tangerang Selatan, Sidoarjo, dan Banten juga rela melakukan perjalanan jauh untuk menyambut bebasnya sang idola. Lagu-lagu yang dinyanyikan Ariel seperti Walau Habis Gelap, Yang Terdalam, Hari Yang Cerah, hingga Menghapus Jejakmu terus dikumandangkan oleh fans yang berbaju merah.
Terus menumpuknya para penggemar membuat Jalan Jakarta di depan Rutan Kebon Waru menjadi sangat padat. Bahkan warga yang ingin ke kantor pos di depan Rutan juga ikut menyemut. Rata-rata mereka ingin tahu bagaimana wujud Ariel setelah dua tahun dipenjara.
Memasuki pukul 07.30, para fans makin riuh. Mereka meneriakkan nama Ariel dengan keras tiap pintu gerbang terbuka. Bolak-balik kecele tidak menyurutkan semangat para fans. Akhirnya, sang idola pun keluar sekitar pukul 09.10. Teriakan para penggemar menyebut nama Ariel semakin keras.
Keluarnya Ariel terlambat karena Ariel lebih dulu melakukan ritual bagi setiap orang yang keluar dari Kebon Waru, yakni didorong ramai-ramai hingga tercebur ke sebuah kolam di tengah Rutan. Begitulah kabarnya "ritual penyucian" agar mereka yang pernah menghuni rutan tersebut tidak kembali untuk tinggal lagi. Ariel dikabarkan juga membagi-bagikan empat koper pakaian yang dikenakannya selama di rutan kepada para sahabatnya di Kebon Waru.
Seolah tidak ingin meninggalkan Ariel sendiri, para fans terus membututi idolanya saat mengurus berkas pembebasan. Mulai dari Kejari Bandung, hingga ke Balai Pemasyarakatan (Bapas). Saking riuhnya, orang tua Ariel yang ingin menjemput tidak memiliki kesempatan untuk terus melakukan pendampingan.
Mereka akhirnya bertemu setelah semua urusan berkas selesai dan ikut datang ke Grand Serela. Pantauan Jawa Pos, beberapa wanita yang dikabarkan dekat dengannya seperti Luna Maya dan Momo Geisha tidak terlihat. "Yang paling penting, sudah bebas seperti impian saya," tuturnya.
Terpisah, Syahrul Mahmud, salah satu majelis hakim yang memvonis Ariel angkat bicara terkait kasus yang masih membelit Luna Maya dan Cut Tari. Terang-terangan dia mengaku tak sepakat dengan Mabes Polri yang mengaku sulit menemukan bukti. "Bisa merujuk pada persidangan Ariel, bukti video saja sudah cukup," katanya.
Apalagi, dalam persidangan Ariel pada 2010 lalu juga sudah melakukan uji materiil terhadap keabsahan video porno yang dibuatnya. Hasilnya, video yang beredar luas pada Juni 2010 itu benar dan bukan rekayasa. Oleh sebab itu, cukup beralasan bagi majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman 3 tahun 6 bulan dengan denda Rp 250 juta.
Meski mengaku yakin kalau bukti video cukup untuk mengganjar Cut Tari dan Luna Maya, dia mengatakan tidak punya wewenang untuk mencampuri aparat. Apalagi, kalau sampai menyebut siapa yang layak duduk dikursi pesakitan pengadilan. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Kado Mansion Mewah untuk Kekasih
Redaktur : Tim Redaksi