Arkeolog Temukan 6 Situs Candi Wasan Warisan Abad XIII

Selasa, 27 Juni 2017 – 08:09 WIB
Penelitian di situs candi Wasan di Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati untuk sementara dihentikan. Foto Indra Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, GIANYAR - Kerja Tim dari Balai Arkeologi Bali, NTB dan NTT berbuah. Selama 14 hari melakukan penelitian, ada enam situs baru yang diduga merupakan bagian dari Candi Wasan ditemukan.

Penelitian itu digelar di Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Jumat (23/6) lalu untuk sementara dihentikan. Temuan tim telah didata dan akan dipelajari lebih lanjut.

BACA JUGA: Prof Turok Mengoreksi Kesalahan Teori Alam Semesta Stephen Hawking

Radar Bali (Jawa Pos Group) melaporkan, sebanyak 12 anggota tim tersebut menemukan enam situs. Pertama, artefak arkeologi berupa pecahan keramik yang diperkirakan dari abad XIII.

Temuan kedua, ditemukan pecahan gerabah berbentuk cucuk kendi, pasi dan priuk.

BACA JUGA: Goodhomes, Solusi Mudah Hadapi Urusan Rumah dan Gaya Hidup Modern

Ketiga, ditemukan struktur bangunan pendukung bangunan yang sudah ada dari batu padas atau disebut Tufa.

Lalu, temuan keempat, undak menghadap ke Timur berukuran 167 x 135 centimeter yang tampak 6 lapis, dengan ketinggian 58 cm.

BACA JUGA: Berenang Lebih Efisien dengan Huawei Fit

Temuan kelima, lapik, semacam bangunan menyerupai teras dari batu padas.

Terakhir, temuan keenam, yakni ambang pintu besar sebanyak tiga buah yang sudah terganggu.

“Itu merupakan temuan penting dari tim penelitian,” ujar Kepala Balai Arkeologi Bali, NTB dan NTT, Gusti Made Suarbawa, kemarin.

Dikatakannya, temuan itu membuka data maupun informasi baru dari situs candi Wasan. “Tujuannya untuk memberikan informasi kesejarahan tentang situs Wasan kepada masyarakat luas,” terangnya.

Sementara itu, pemangku pura Puseh Wasan, Jero Mangku Wayan Lasia, mengaku senang dengan munculnya temuan baru tersebut.

“Kami berharap ada perkembangan hasil, supaya masyarakat di sini tahu mengenai sejarahnya,” ujarnya.

Warga setempat juga berharap supaya dengan temuan ini menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan.

“Supaya bisa menjadi destinasi wisata desa Batuan kaler, apalagi desa ini mencanangkan sebagai desa wisata budaya,” tukasnya.

Selama proses penelitian berlangsung, tim akan dipantau oleh Bhabinkamtibmas desa Batuan Kaler, Aiptu GN Jumaya dan Babinsa Sertu Wayan Suriga. (dra/mus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Red Dot Award 2017 untuk Produk Inovatif Zebra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler