Kemarin, seperti dilansir Associated Press, koran Inggris The Sunday Times menuntut ganti rugi senilai USD 1,5 juta (sekitar Rp 15,4 miliar) kepada pria kelahiran 18 September 1971 itu. Gara-garanya, pada 2006, koran milik konglomerat media Rupert Murdoch tersebut harus membayar "uang damai" sebesar 300 ribu poundsterling kepada Murdoch dalam kasus pencemaran nama baik.
Penyelesaian di luar pengadilan itu dilakukan setelah The Sunday Times ketika itu memuat berita yang menuding Armstrong melakukan doping. Berita tersebut didasarkan pada sebuah buku terbitan 2004.
Tak terima dengan pemberitaan tersebut, Armstrong menuntut. Akhirnya kedua pihak setuju berdamai dengan mahar senilai 300 ribu poundsterling tadi.
Tapi, Agustus lalu, Badan Anti Doping AS memvonis kalau Armstrong terbukti bersalah menenggek suplemen ilegal pendongkrak kemampuan fisik. Tujuh gelar Tour de France-nya pun dicabut dan dia dilarang ikut balapan apapun sepanjang hidup.
Jadi, The Sunday Times semacam menuntut balik uang mereka, namun dalam jumlah yang lebih besar. "Sekarang terbukti kalau proses hukum yang atas dasar tuntutan klien Anda kepada kami tidak berdasar dan penuh kebohongan," tulis kuasa hukum The Sunday Times dalam suratnya kepada pengacara Armstrong, seperti dikutip The Guardian.
"The Sunday Times menuntut kembali uang yang dulu kami bayarkan plus bunganya sekaligus biaya proses hukum yang telah kami keluarkan." Demikian lanjut bunyi surat The Sunday Times.
Hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari kubu Armstrong terhadap tuntutan tersebut. Tapi, bila kelak keputusan pengadilan berpihak kepada The Sunday Times, bisa dipastikan Armstrong yang sudah kehilangan banyak sponsor bakal kian bangkrut. (ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fans Persikota Rancang Demo
Redaktur : Tim Redaksi