Laporan: Benny Allo, Manado
========================
PANORAMA alamnya sangat indah. Letaknya berada di atas ketinggian kurang lebih 200 meter dari bibir pantai. Pemandangan di lokasi itu begitu indah. Dimana seluruh pesisir pantai di sepanjang Desa Mokupa hingga di Desa Ranowangko, terlihat jelas, membuat lahan seluas 2 hektare yang jaraknya tidak jauh dari Pantai Mangatasik ini, layak dijadikan tempat peristirahatan.
Tak mengherankan bila milioner seperti Artalyta Suryani dan keluarganya, tertarik dengan panorama alam yang ada di sekitar lokasi tersebut. Mereka pun membelinya dari warga setempat, kemudian dijadikan ‘istana’ dan tempat peristirahatan saat sedang ingin mencari ketenangan dari hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta. Untuk sampai di lokasi yang sementara dirancang dibangun ‘istana’ ini, dari Kota Manado dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.
Saat kita sampai di Ibu Kota Kecamatan Tombariri perjalanan diteruskan dengan mengambil jalur kiri menuju pesisir tanjung Tombariri. Dari Desa Ranowangko, jarak yang dibutuhkan kurang lebih 3 km untuk sampai dilokasi. Terletak di ketinggian membuat ‘istana’ keluarga Artalyta Suryani yang sementara dirancang pembangunannya ini cukup tersembunyi rapi.
Masyarakat sekitar tanjung yang meliputi 5 desa yakni Ranowangko, Poopo, Teling, Kumu dan Pinasungkulan malah ada yang belum mengetahui kalau di lokasi tersebut akan dibangun ‘istana’ Artalyta Suryani.
Pantauan wartawan koran ini sendiri saat mengunjungi lokasi tersebut, sejumlah bangunan mulai tampak berdiri. Bahkan helipet tempat Helikopter mendarat sudah rampung dikerjakan. Menurut salah satu pekerja yang diwawancarai koran ini dan mengaku baru 3 bulan bekerja mengungkapkan, bangunan yang terletak dimuka helipet adalah tempat peristirahatan pilot.
“Sudah berapa kali bos kami (Anak dari Artalyta red) datang kemari dengan menggunakan helikopter pribadi dan memantau langsung kami bekerja. Memang tidak pernah bos nginap disini, kalaupun ingin bermalam bersama keluarga mereka lebih memilih Hotel Sedona,”ujarnya.
Informasi lain yang diperolah koran ini luas area ‘istana’ yang akan dibangun ini mencapai 2 hektar. Hal tersebut dibenarkan pula oleh Camat Tombariri Drs Hengky Kaunang. Menurutnya benar bila lokasi tersebut milik dari anak Artalyta Suryani.
“Yang kami tahu, lokasi itu dibeli langsung dari masyarakat melalui Notaris dan tidak melibatkan Pemerintah Kecamatan. Kabar yang saya dengar harga tanah tersebut hampir mencapai Rp2 miliar,”ujar Kaunang.
Lanjut Kaunang, istri dari anak Artalyta Suryani ini sendiri kabarnya orang Lolah yang biasa disapa Natalia, namun keluarga mereka saat ini tinggal di Desa Mokupa, tepatnya di jaga I. Demikian diungkapkan oleh Hukum Tua Desa Mokupa Revony Taroreh-Runtu. Menurutnya benar adanya bila Natalia merupakan warga Mokupa namun besar di Lolah.
“Ibu dari Natalia sendiri sering berangkat ke Jakarta menemui anaknya demikian sebaliknya,”ujar Taroreh. Lanjutnya, warga Mokupa biasanya mengetahui mereka berada di Tombariri hanya mendengar dari bunyi helikopter yang melintas diatas Desa Mukupa dan menuju Desa Ranowangko .
“Malam ini (Kemarin malam red) kami baru saja mendengar bunyi helikopter dan yakin mereka saat ini berada di Manado,”tegas Taroreh. Informasi lain yang diperoleh koran ini dari salah satu sumber menyebutkan helikopter yang sering di gunakan anak dari Artalyta Suryani mengkal di Bandara Sam Ratulangi.
“Helikopter ini digunakan saat anak dari Artalyta berada di Manado dan akan mengunjungi Villa mereka yang berada di Ranowangko,”tegas sumber yang minta namanya tidak dikorankan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi