jpnn.com - BERPERAN sebagai Pipit di film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) pada 2010, menjadi pintu masuk bagi Ratu Tika Bravani, 25, di dunia perfilman.
Terbukti, tidak lama setelah itu, wajah manisnya kerap menghiasi beberapa judul FTV. Beberapa di antaranya, Badik Titipan Ayah, Carok, Pahala Terindah, dan Keluarga Kambing.
BACA JUGA: Iiii..ih, Lucunya Meme Noura Bikinan Gisella Anastasia
Karena saat itu masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Tika pun hanya menerima tawaran syuting yang tidak mengganggu jadwal kuliah. Setelah lulus pada 2013, Tika baru berlari kencang mengejar karirnya di dunia seni peran.
Tika terpilih memerankan Fatmawati di film Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung Bramantyo. Untuk kali pertama, dia memberanikan diri mengambil tawaran stripping sinetron Bidadari-Bidadari Surga.
BACA JUGA: Sulli f(x) Ketahuan Kencan dengan Choiza
’’Sebetulnya, kesempatan itu hoki. Hidup aku penuh dengan hoki. Aku casting sampai tiga kali untuk peran Fatmawati. Aku nunggu lama nggak ada kabar lagi,’’ ungkap Tika tentang peran tersebut.
Dia berpikir bahwa peran itu sudah jatuh ke tangan orang lain. ’’Ternyata, enam minggu kemudian saya dikabari dapat peran tersebut,’’ tambahnya ketika ditemui di sela-sela syuting komedi situasi Saya Terima Nikahnya di kawasan Cibedug, Cimahpar, Bogor, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pernikahan Misteri Jessica Iskandar dan Permintaan Aborsi Ludwig
Akting Tika di film tersebut semakin memperlihatkan kualitasnya di dunia hiburan tanah air. Tika pun diganjar Piala Citra FFI sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik 2014 lewat peran itu.
Setelah mendapat piala tersebut, tawaran film semakin banyak menghampirinya. Namun, Tika telah memilih karir seperti apa yang akan dibangun.
Pemeran Kirana di komedi situasi Saya Terima Nikahnya tersebut memiliki idealisme tersendiri dalam menerima pekerjaan. Sebelum menerima tawaran berakting, kata Tika, dirinya harus mengetahui cerita dan rencana syutingnya. ’’Kemarin sempet ditawarin main film horor, tapi ya.. nggak dulu deh,’’ katanya.
Lebih lanjut Tika menceritakan, melihat cerita filmnya sebetulnya cukup menarik. Tetapi, waktu syutingnya hanya delapan hari. ’’Bagaimana caranya dengan cerita sekompleks itu syutingnya hanya delapan hari. Daripada hasilnya terburu-buru, saya menolak,’’ ungkapnya.
Soal akting, perempuan asal Padang itu sebenarnya suka dengan kegiatan seni sejak SD. Baik seni tari maupun akting. Apalagi, dulu dia bersekolah di sekolah internasional di Australia.
Tika pernah mengikuti kegiatan tari seperti dansa, balet, dan olahraga kriket di sana. Namun, setelah kembali ke Indonesia, dia kecewa karena sekolah di Indonesia menomorduakan seni dan olahraga.
Bakat seni, kata dia, menurun dari mendiang mamanya. ’’Cuma mamaku lebih ke musik. Kalau nenekku, katanya dulu pemain lakon keliling pas zaman Belanda,’’ ungkapnya.
Tidak hanya aktif di depan layar, Tika diam-diam tengah menyiapkan proyek filmnya sendiri. Sekarang waktu senggangnya digunakan untuk menulis cerita guna proyek tersebut.
’’Tapi masih jauh itu. Pengin sih sekolah lagi untuk di belakang layar. Kalau sudah ada waktu, mungkin nanti baru mikir ke sana lagi,’’ ucapnya. (yas/c15/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habis Melahirkan Langsung Langsing, Ini Rahasia Olla Ramlan
Redaktur : Tim Redaksi