jpnn.com, MOSKOW - Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat bahwa Rusia akan menyerang target baru jika Amerika Serikat mulai memasok rudal jarak jauh bagi Ukraina, menurut laporan kantor berita TASS pada Minggu.
"Jika rudal semacam itu dipasok, kami akan menyerang target yang belum kami serang," kata Putin seperti dikutip wawancara dengan saluran televisi pemerintah Rossiya-1.
BACA JUGA: Memahami Invasi Rusia ke Ukraina, Apa Target Putin Sebenarnya?
Namun, dia tidak menyebut secara rinci target yang dimaksud akan diserang oleh Rusia.
Dia mengatakan "keributan" seputar pasokan senjata Barat ke Ukraina dirancang untuk meredakan konflik.
BACA JUGA: Kanselir Jerman Sebut Putin Tak Akan Bisa Mendikte Apa pun
Ukraina telah mencari Multiple Rocket Launch Systems (MLRS) seperti M270 dan M142 HIMARS untuk menyerang pasukan dan persediaan senjata di belakang pasukan Rusia.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana minggu ini untuk memberikan sistem roket HIMARS presisi ke Ukraina setelah menerima jaminan dari Kiev bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.
BACA JUGA: Luhut Tegaskan Putin dan Xi Jinping Akan Hadiri KTT G20 Bali
Meskipun para pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa keputusan AS untuk memasok Ukraina dengan sistem roket canggih dapat memperburuk konflik, Putin mengatakan itu tidak akan membawa perubahan mendasar di medan perang.
"Kami memahami bahwa pasokan (sistem roket canggih) dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain dimaksudkan untuk menebus kerugian peralatan militer ini. Ini bukan hal baru, dan pada dasarnya tidak mengubah apa pun," kata Putin.
Dalam kutipan wawancara yang sama yang ditayangkan pada Sabtu (4/6), Putin membual bahwa pasukan antipesawat Rusia telah menembak jatuh puluhan senjata Ukraina dan "menghancurkannya seperti kacang."
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif