WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meyakini kuat bahwa sebuah perusahaan Tiongkok menjual kepada Korea Utara (Korut) sejumlah komponen untuk transporter (alat pengangkut dan peluncur) rudal yang sengaja dipamerkan dalam parade militer saat puncak peringatan HUT ke-100 Kim Il-sung di Pyongyang pada 15 April lalu. Karena itu, Washington akan menekan Beijing supaya memperketat penerapan larangan PBB atas penjualan senjata tersebut.
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya kemarin (23/4) menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Obama mencurigai perusahaan Tiongkok tersebut menjual komponen yang berbentuk sasis (bukan kendaraan peluncur secara utuh) itu untuk kepentingan sipil. "Jadi, penjualan tersebut tidak sampai dianggap sebagai pelanggaran secara sengaja atas sanksi dan larangan PBB," katanya.
Tapi, penjualan komponen strategis itu pasca-gagalnya uji coba roket Korut awal bulan ini justru meningkatkan kekhawatiran Washington. AS mencurigai bahwa Tiongkok mengabaikan larangan penjualan senjata pada Pyongyang.
Adalah surat kabar New York Times yang pertama kali memberitakan soal temuan AS terkait asal-usul komponen kendaraan peluncur roket yang dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang itu. Kendaraan tersebut berupa truk berukuran besar yang mampu memuat rudal di atasnya.
Koran itu menyatakan, pemerintah Obama mencurigai bahwa perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam transaksi penjualan itu adalah Hubei Sanjiang. Sumber resmi AS, yang membenarkan data pemerintah tersebut, mengatakan bahwa Hubei Sanjiang menjual komponen tersebut kepada perusahaan lain untuk mengaburkan identitas pembeli yang sebenarnya.
Beijing, satu-satunya sekutu dekat Korut, membantah telah melanggar larangan apapun yang diatur PBB. Meski demikian, sejumlah ahli militer Barat menyebut, kendaraan peluncur roket dengan delapan roda yang tampil dalam parade militer untuk memperingati 100 tahun Kim Il-sung itu merupakan rancangan pakar Tiongkok. Bahkan, diduga kuat asli dibuat di Tiongkok.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta kepada anggota parlemen pekan lalu menyatakan bahwa Tiongkok telah memberikan berbagai bantuan pada program rudal Korut. Tetapi, dia tidak tahu secara detil bentuk bantuan tersebut.
Gedung Putih berencana mengajukan keberatan kepada Tiongkok soal penjualan komponen rudal tersebut. Mereka akan menggunakan insiden penemuan komponen peluncur itu untuk menekan Beijing agar memberlakukan secara tegas sanksi internasional atas Korut. Namun, belum jelas bentuk komplain yang akan diajukan AS. (RTR/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sajian KFC Dinyatakan Bikin Cacat Sepanjang Hayat
Redaktur : Tim Redaksi