AS dan Rusia Akur di Luar Angkasa

Minggu, 13 April 2014 – 02:35 WIB

jpnn.com - SEBUAH program ekspedisi luar angkasa, bisa mengungkapkan hubungan yang dijalin antara Amerika Serikat dan Rusia tidak selalu berlawanan.

Pasalnya, dalam program yang dilakukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ ISS), memperlihatkan hubungan harmonis antara seorang astronot asal AS dan dua orang kosmonot asal Rusia.

BACA JUGA: Tabrakan Truk Vs Bus di California, 10 Tewas, 30 Terluka

Astronot AS, Michael Hopkins mengaku memiliki hubungan personal dan kerja sama tim yang kuat dengan kosmonat Rusia. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan yang ditempuh AS dan Rusia terkait krisis Ukraina, tidak memiliki pengaruh sama sekali bagi mereka.

"Saya pikir sebenarnya ISS merupakan contoh dari apa yang bangsa kita (AS dan Rusia) dapat dicapai, ketika mereka bekerja bersama-sama," ujarnya di Starcity, Rusia seperti dilansir RT, Sabtu (12/4).

BACA JUGA: IMF Bujuk Mesir Pinjam Uang

Pendapat tersebut juga diamini Kosmonot Rusia, Oleg Kotov yang mengatakan bahwa setiap anggota ISS sangat dekat satu sama lainnya. Ia menyebutkan, hubungan antara AS dan Rusia dalam bidang luar angkasa, tidak bisa dibekukan dan hanya bisa dihancurkan namun akan mengakibatkan kerugian besar.

"Yang tidak akan mudah untuk diperbaiki melalui keputusan politik. Itulah mengapa orang-orang yang bekerja pada program ini, jauh dari politik dan bekerja untuk mencapai satu tujuan bersama," sebutnya.

BACA JUGA: Copilot MH370 Akan Telepon Ibunya Jika Tahu Pesawat Bakal Hilang

Sementara itu, Kosmonot Rusia lainnya, Sergey Ryazansky menyampaikan bahwa dirinya merasa dekat dengan Hopkins, bahkan istri-istri mereka pun berteman dengan baik. Dan juga rekan-rekan Rusia, memiliki hubungan yang akrab bukan hanya kepada Hopkins saja, melainkan juga kepada banyak astronot NASA lainnya.

Hopkins, Kotov dan Ryazansky melakukan perjalanan luar angkasa sejak September 2013 hingga Maret 2014. Mereka telah menghabiskan 166 hari di ISS dan mendarat dengan selamat di Kazakhstan pada 11 Maret lalu. Rusia membuat sejarah selama ekspedisi setelah mereka berhasil mengambil obor Olimpiade dalam perjalanan luar angkasa untuk pertama kalinya pada akhir November 2013 dalam pagelaran estafet obor Sochi 2014.(rmol)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Terbang, Copilot MH370 Sempat Kirim Pesan WhatsApp


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler