AS Khawatirkan Kerjasama Ilmiah Iran-Korut

Selasa, 02 April 2013 – 06:00 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat sangat khawatir dengan kesepakatan antara Korea Utara (Korut) dan Iran tentang perjanjian kerjasama teknis dan ilmiah. Pakta yang diteken di Teheran pada bulan September 2012 itu dicurigai sebagai upaya kerjasama pengembangan program nuklir Iran.

"Di masa lalu, Korea Utara dan Iran saling membantu satu sama lain dalam pengembangan rudal, berbagi bagian dan data dan bahkan mungkin melakukan tes pengganti untuk satu sama lain ketika berada di bawah tekanan internasional," kata Leonard Spector, seorang eks pejabat Departemen Energi AS yang telah mempelajari hubungan teknis antara kedua negara, seperti dilansir Washington Post, Senin (1/4).

Selanjutnya, kedua negara membeli teknologi pengayaan buklir di pasar gelap dari AQ Khan, ilmuwan Pakistan yang dituduh menjual rahasia nuklir kepada pemerintah asing. "Kedua negara akan hampir pasti mendapatkan keuntungan dari pertukaran data pada mata pelajaran nuklir seperti desain centrifuge dan metalurgi uranium," kata Spector, yang saat ini menjabat wakil direktur Pusat Studi Nonproliferasi di Institut Monterey of International Studies.

Sedangkan Olli Heinonen, seorang mantan pejabat di Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang yang pernah memeriksa program nuklir di kedua negara, mengatakan berbagi pengayaan pengetahuan akan lebih sulit untuk titik ini. "Ini akan menjadi pertemuan antara individu, dengan bukti keras sangat sedikit," kata Heinonen yang sekarang seorang rekan senior di Harvard Belfer Center.

Saat penandatanganan kerjasama Iran-Korut pada September lalu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ikut hadir bersama kepala program energi nuklir Iran, Fereydoun Abbasi,  Sedangkan yang mewakili Korut saat penandatanganan adalah Kim Yong Nam.(ian/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Serukan Perdamaian dan Hindari Keserakahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler