BACA JUGA: Pengkritik Badawi Calon Kuat UMNO 2
Yaitu, mencoretnya dari daftar hitam negara yang mensponsori terorismeMengutip seorang diplomat AS, harian Washington Post kemarin (10/10) menulis, pengumuman pencoretan itu paling lambat sudah akan dilakukan pagi ini WIB (11/10)
BACA JUGA: 6,4 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan
Dengan syarat, Korut setuju memverifikasi aktivitas semua reaktor nuklirnyaBACA JUGA: Aliansi Rakyat untuk Demokrasi Thailand Ancam Demo
"Kalau Korut menolak syarat yang kami ajukan, kami akan mengembalikan mereka ke dalam daftar (negara sponsor terorisme)," kata diplomat yang menjadi sumber Washington Post ituDalam negosiasinya dengan enam negara yang dimotori AS pada Juni lalu, Korut sebenarnya sudah setuju menonaktifkan reaktor nuklir dengan iming-iming bantuan makanan dan penghapusan dari daftar negara terorisAS memang sudah memberikan bantuan makanan yang dijanjikan sejak Juni laluTapi, negeri Paman Sam itu tak kunjung mencoret Korut dari daftar yang antara lain juga dihuni Iran tersebutPadahal, pencoretan itu bisa membebaskan Korut dari berbagai sanksi ekonomi
Hal itulah yang membuat Korut berangKarena itu, sejak Agustus lalu, mereka mulai mengaktifkan YongbyonSegel dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional) dicabutMereka juga melarang perwakilan PBB memantauLaporan terakhir menyebutkan, Korut bahkan berencana kembali melakukan tes nuklir di tempat yang sama seperti tes yang pertama pada Oktober 2006
Namun, sekutu utama AS di Asia, Jepang, berharap agar ada syarat tambahan selain verifikasi aktivitas nuklir KorutYaitu, penjelasan terbuka dari Korut mengenai nasib warga Jepang yang mereka culik beberapa dekade laluMasalah itulah yang selama ini menghantui hubungan kedua negara
Kalau tidak, Menlu Jepang Hirofumi Nakasone mengancam akan memperpanjang sanksi perdagangan, termasuk larangan impor, terhadap Korut yang sebenarnya berakhir Senin depan (13/10)(Rtr/AP/China Daily/ard/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Kurung Istri 50 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi