AS Stop Pelatihan Polisi Lokal Afghan

Senin, 03 September 2012 – 14:11 WIB
KABUL - Militer Amerika Serikat (AS) mereaksi keras banyaknya aksi penyerangan yang dilakukan oleh polisi Afghanistan pro-Taliban terhadap serdadu asing di negara itu. Kemarin (2/9) Washington mengumumkan keputusan untuk menghentikan sementara pelatihan bagi sekitar 1.000 personel baru polisi lokal Afghanistan atau Afghan Local Police (ALP).

"Kami memutuskan untuk menerapkan jeda sementara terhadap rekrutmen baru personel ALP. Selanjutnya, kami akan melakukan proses seleksi ulang dan mengevaluasi secara internal guna meningkatkan kualitas pelatihan ini," ujar Letkol John Harrell, jubir Pasukan Operasi Khusus AS (US Special Operation Forces) di Afghanistan.

ALP yang sengaja dibentuk dari kelompok militan pro-pemerintah itu baru saja merekrut sekitar 1.000 anggota baru di Kota Kabul. Rencananya, seluruh personel ALP akan berjumlah sekitar 16.000 orang. Selain di Kota Kabul, rekrutmen ALP juga berlangsung di berbagai kota lain di Afghanistan.

Menurut Harrell, penghentian itu akan berdampak secara langsung pada rekrutmen baru di Kabul. Tapi, menurut dia, langkah itu harus ditempuh supaya militer AS mempunyai cukup waktu untuk menelusuri latar belakang para personel baru ALP. Washington tak ingin lagi terjadi serangan yang melibatkan polisi lokal pro-Taliban.

Dalam sebulan terakhir, serangan yang disebut sebagai green-on-blue itu sudah terjadi sedikitnya 12 kali. Militer AS akan memrioritaskan penelusuran pada hubungan dari setiap personel polisi dengan Taliban. Dengan demikian, AS bisa meminimalkan potensi serangan. Sampai Agustus lalu, serangan oleh polisi Afghanistan pro-Taliban tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 45 tentara asing. Selain pasukan AS, pasukan paramiliter dan polisi Afghanistan pro-Taliban juga menarget tentara-tentara NATO.

Harrell memprediksi penghentian pelatihan sementara akan berlangsung selama sebulan. Tapi, kata dia, semuanya bergantung pada proses penelusuran yang segera berjalan. "Pelatihan akan distop selama satu atau dua bulan. Kami belum tahu pasti," kata dia. Proses penelusuran yang sama sudah lebih dulu dilakukan pasukan internasional yang bertugas di Afghanistan di bawah komando AS.

Bedanya, militer AS menelusuri secara khusus. Bahkan, AS sampai menghentikan sementara pelatihan atas para rekrutmen baru ALP yang menjadi tanggung jawab mereka. Washington menempuh kebijakan itu karena tidak mau kecolongan lagi. Pasalnya, aksi green-on-blue yang makin sering muncul belakangan ini telah terjadi sebanyak 34 kali sejak awal tahun ini.

Pasukan khusus AS di Afghanistan, ungkap Harrell, bertanggung jawab dalam melatih seluruh personel ALP. Kemarin AS hanya menghentikan pelatihan di Kota Kabul. Sedangkan pelatihan yang sudah berlangsung di kota-kota lain akan tetap berlanjut.

Meningkatnya aksi green-on-blue sempat memperuncing ketegangan antara AS dan Afghanistan terkait Taliban. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengecam kebijakan AS dan pasukan koalisi yang memerintahkan perburuan dan penangkapan atas pelaku serangan. Menurut Karzai, perintah tersebut justru akan memantik konflik lebih besar. Apalagi, aksi perburuan seringkali memakan korban jiwa di kalangan warga sipil. (AFP/AP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Celaka saat Air Show, Pilot Tewas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler