AS Tangkal Panglima, PKS: Minta Maaf Saja Tidak Cukup

Senin, 23 Oktober 2017 – 19:22 WIB
Gatot Nurmantyo semasa masih menjadi Panglima TNI saat menghadiri seminar yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada 27 September 2017. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR yang juga Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, semua pihak di dalam negeri tentu menyesalkan pelarangan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk masuk Amerika Serikat (AS).

Gatot mengantongi visa dan berangkat juga atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Joseph Francis Dunford Jr. Apalagi pemberitahuan Gatot tidak diizinkan masuk hanya disampaikan melalui pihak maskapai penerbangan.

BACA JUGA: Panglima TNI Ditolak Masuk AS, Wiranto Belum Tahu Sebabnya

“Jelas ini tidak profesional dan tidak proporsional dalam kerangka diplomasi dua negara," kata Jazuli di gedung DPR, Jakarta, Senin (23/10).

Jazuli menilai hal ini bisa menjadi insiden diplomatik yang serius, apalagi jika AS tidak bisa menjelaskan secara clear mengapa insiden ini bisa terjadi.

"Masalah jelas ada di pihak AS. Meski Duta Besar AS sudah minta maaf, pemerintah AS secara resmi harus menjelaskan seterang-terangnya apa masalahnya," ungkap Jazuli.

Karena itu, Jazuli mendukung penuh sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang tidak menganggap masalah ini selesai dengan permintaan maaf dan meminta penjelasan resmi pemerintah AS.

"Sikap Menlu Retno sudah tepat,” tegasnya.

Jazuli menegaskan bahwa Panglima TNI adalah pejabat penting negara. Gatot juga diundang resmi oleh Panglima Jospeh sebagai pejabat negara untuk acara kenegaraan.

BACA JUGA: Ingat, Panglima TNI Pernah Curigai AS Gara-gara Soal Ini

“Ada etika dan kepatutan diplomatik yang dilanggar dalam hal ini karena menyangkut wibawa dan muruah negara,” ujar Jazuli.

Dia berharap agar pemerintah AS memberi penjelasan resmi agar insiden itu tidak mengganggu hubungan diplomatik dua negara yang terjalin baik selama ini. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Rayakan Milad, PKS Kokohkan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayor Jenderal Wuryanto: Kami Tunggu Penjelasan AS


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler