jpnn.com - WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat mengusir tiga orang diplomat Venezuela pada Selasa (1/10) kemarin. Pimpinan delegasi (charge d'affaires) Calixto Ortega Rios dan dua orang diplomat lainnya diberi waktu 48 jam untuk meninggalkan negeri Paman Sam.
Pengusiran ini merupakan balasan atas tidakan serupa oleh pemerintah Venezuela terhadap tiga diplomat AS pada hari Senin (30/10) lalu. Ketiga diplomat AS itu dituduh berusaha melakukan sabotase terhadap pemerintah Venezuela.
BACA JUGA: PM Israel Sebut Presiden Iran Serigala Berbulu Domba
"Sangat disayangkan Pemerintah Venezuela kembali memutuskan untuk mengusir diplomat AS atas tuduhan tak berdasar. Karenanya diperlukan tindakan balasan," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/10).
Menurut pejabat tersebut, tindakan pemerintah Venezuela hanya akan memperburuk hubungan kedua negara. Ia juga menyebut pengusiran tersebut sebagai cara yang tidak serius bagi sebuah negara dalam menjalankan kebijakan luar negerinya.
BACA JUGA: Korsel Unjuk Kekuatan Militer
Sementara, Kementerian Luar Negeri Venezuela menilai tindakan balasan AS tidak adil. Pasalnya, ketiga diplomat mereka tidak pernah bertemu dengan pihak oposisi ataupun terlibat dalam usaha mensabotase pemerintahan Presiden Barack Obama.
Masih menurut Kemlu Venezuela, tiga diplomat AS yang diusir terbukti bertemu dengan pihak oposisi. Mereka menawarkan bantuan dana bagi mereka dengan tujuan "mendorong sabotase terhadap sistem kekuasaan dan ekonomi" pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
BACA JUGA: AS Shutdown, Pegawai Pemerintah Dilarang Buka Email
Sekedar diketahui, kedua negara sejak lama memiliki hubungan diplomatik yang buruk. Sejak tahun 2010, AS sudah tidak memiliki kantor kedutaan besar di Venezuela, begitu juga sebaliknya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seniman Australia Jadikan Trem Kanvas Lukisan
Redaktur : Tim Redaksi