Asa Persis Solo, Jejak Jokowi dan Kiprah 2 Anak Presiden

Selasa, 04 Januari 2022 – 11:35 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menerima kedatangan Persis Solo di Lodji Gandrung. Persis Solo sukses menjuarai Liga 2 2021-2022 sekaligus promosi ke Liga 1. Foto: Romensy Augustino/JPNN.com.

jpnn.com - Klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (Persis Solo) baru saja menjuarai Liga 2 2021-2022 sekaligus memastikan satu tempat di Liga 1 musim mendatang. Ada jejak Presiden Joko Widodo dan peran dua putranya dalam mengembalikan kejayaan tim kebanggaan warga Solo Raya itu.

Laporan Romensy Augustino, Solo

BACA JUGA: Selamat, Persis Solo Kini Punya Store Resmi

PERSIS Solo mengantongi tiket kontestan Liga 1 2022/2023 setelah mengalahkan Rans Cilegon FC pada laga final Liga 2 di Stadion Pakansari Bogor, Kamis (30/12) malam.

Euforia para pendukung Persis Solo pecah tatkala wasit Yudi Murcahya meniup peluit panjang untuk mengakhiri babak kedua pertandingan pemuncak Liga 2 2021-2022 tersebut. Laga berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Persis Solo.

BACA JUGA: Ssttt, Ini Kata Wali Kota Gibran soal Persis Solo

Berjarak ratusan kilometer dari Stadion Pakansari, ribuan orang yang membawa atribut khas Persis Solo membanjiri ruas-ruas jalan Kota Surakarta pada Kamis (30/12) malam hingga Jumat (31/12) dini hari. Penantian panjang warga Solo Raya selama 14 tahun terbayar malam itu.

Capaian terbaik Persis Solo ialah menjadi runner up Divisi 1 pada 2006. Pada 1994, klub yang awalnya bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) itu menjuarai Divisi II.

BACA JUGA: Satu Kata Jokowi Sikapi Langkah Kaesang Akuisisi Persis Solo, Begini...

Keberhasilan tim berjuluk Laskar Samber Nyawa itu menjuarai Liga 2 2021-2022 membuat para pendukung fanatiknya yang tergabung dalam Pasukan Suporter Solo Sejati (Pasoepati) berpesta. Mereka meluapkan kegembiraan dengan berkonvoi, bernyanyi, dan menyalakan petasan.

"Sudah 14 tahun kami menanti impian meraih prestasi. Bangga sekali (impian terwujud, red)," ujar Presiden Pasoepati Maryadi Gondrong.

Memang kembalinya Persis Solo ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola tanah air membuka asa tim asuhan Eko Purdjianto itu merengkuh kejayaannya lagi seperti pada masa lalu.

Gondrong menyatakan keberhasilan Persis Solo meraih tiket ke Liga 1 2022-2023 menjadi kado indah sebelum klub yang berdiri pada 1923 itu genap berusia 100 tahun pada 8 November 2023 mendatang.

Sayangnya, pesta pora itu melewati batas aturan. Jajaran Polresta Surakarta pun membubarkan arak-arakan pendukung berat Persis Solo menggunakan gas air mata.

Persis Solo sebagaimana klub yang pernah berlaga di kompetisi perserikatan dikenal memiliki pendukung fanatik. Klub yang terbentuk dari prakarsa Raden Ngabehi Reksohadiprojo dan Sutarman itu memang melegenda.

Selain itu, Persis Solo juga berkontribusi pada pendirian Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Namun, menyandang status klub legendaris tak serta-merta membuat Persis Solo memiliki jalan mudah.

Persis Solo melalui perjalanan yang penuh liku. Eksistensinya pernah dikalahkan oleh klub-klub luar yang memilih Solo sebagai homebase atau kandang pada era 1984 hingga 2004.

Kala itu, pamor Persis Solo di kandang sendiri justru meredup karena kalah oleh nama-nama besar seperti Arseto FC (1979-1998), Pelita Jaya (Pelita Solo 2000 - 2001), dan Persijatim Jakarta Timur (Solo FC 2002-2004).

"Itu fase yang bisa dibilang terjajah di rumah sendiri," kata Nikko Auglandy, penulis buku 'Kiprah Persis Solo di Dunia Sepak Bola' yang ditemui JPNN.com belum lama ini.

Nikko menyebut Persis Solo pada periode 1994-1996 hanya merumput di kasta kedua kompetisi. Saat banyak klub berduit memilih Solo sebagai kandang, Persis justru bermain di kasta ketiga Liga Indonesia.

Pembina Pasoepati 2021 Ginda Ferachtriawan juga menyatakan hal senada. Menurutnya, pembentukan Pasoepati bukan untuk mendukung Persis Solo, melainkan sebagai wadah suporter Pelita Solo.

Ginda tidak sekadar menyodorkan klaim. Sebab, awalnya nama Pasoepati adalah singkatan sari Suporter Pelita Sejati.

Namun, akhirnya klub-klub itu hengkang dari Solo. "Ya sudah, yang didukung Persis saja," kata Ginda.

Walakin, keberhasilan Persis Solo menembus kompetisi Liga 1 bukanlah proses singkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dibilang punya peran soal itu.

Persis Solo menerima efek positif ketika Jokowi resmi menjadi Wali Kota Surakarta pada Juli 2005. Saat itu, wali kota asal PDI Perjuangan itu mengalokasikan dana di Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surakarta untuk membangkitkan Persis Solo.

Memang pada masa itu Persis Solo masih merumput di Divisi I Liga Indonesia. Namun, dua tahun kemudian, Persis Solo Sukses menembus Liga 1.

Pada musim kompetisi Liga 1 2006-2007, Persis Solo yang diperkuat Agung Setyobudi dan kawan-kawan berhasil meraih posisi runner up. Meski begitu, Persis Solo juga akrab dengan ancaman degradasi.

Memang Persis Solo selalu bisa lolos dari zona degradasi sehingga bertahan di Liga 1. Namun, perpecahan kepengurusan PSSI juga berimbas terhadap Pesis Solo.

Dualisme PSSI yang terjadi pada 2011 berimbas pada terpecah belahnya kompetisi dan klub-klub di Indonesia. Persis Solo pun harus kembali mengikuti kompetisi Liga Indonesia dari kasta kedua setelah konflik internal PSSI berakhir pada 2014.

Hingga 2020, Persis Solo tak pernah sekali pun merasakan panasnya kasta tertinggi kompetisi Liga Indonesia.

Namun, kabar tak terduga muncul pada 20 Maret 2021 ketika Kaesang Pangarep bersama Erick Thohir dan pengusaha muda Kevin Nugroho mengambil alih Persis Solo dari Vijaya Vitriyasa.

Nikko Auglandy menyebut masuknya pemilik baru itu membuat Persis Solo dijalankan seperti entitas bisnis. Baik, Kaesang maupun Erick dan Kevin merupakan pengusaha muda yang punya pemikiran luas dalam berbisnis.

"Ambil contoh sponsor yang datang kali ini, kan, mentereng," kata Nikko.

Pemilik baru Persis Solo pun langsung memasang target menembus kompetisi Liga 1. Target itu sudah terwujud.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming juga punya andil mengangkat Persis Solo. Sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran terus berupaya membangkitkan asa Persis Solo dan para pendukungnya.

"Bisa lima besar musim depan," kata putra sulung Presiden Jokowi itu saat diwawancarai di Lodji Gandrung, Sabtu (01/01).

Kaesang Pangarep sebagai direktur utama Persis Solo juga optimistis bahwa klubnya bisa moncer pada kompetisi Liga 1 2022-2023.

"Kalau juara, kan, itu nomor satu. Enggak ada yang namanya juara empat," putra bungsu Presiden Jokowi itu.

Adik Kandung Gibran Rakabuming itu juga memimpikan Persis Solo tak hanya jadi kampiun di tanah air. "Pokoknya yang terbaik dan bisa jadi juara Piala AFC," ucapnya.

Pengamat sepak bola Lukas Budi Cahyono menyebut kekuatan Persis Solo pada kompetisi Liga 2 2021-2022 memang di atas para kompetitornya. Saat ini Persis Solo diperkuat para pemain top.

"Lumrah mereka (Persis Solo) promosi (naik ke Liga 1) karena dari sisi teknis dan nonteknis di atas segalanya," ulasnya.

Lukas memprediksi Persis Solo akan jadi gudang para pemain bintang sekaligus mampu bersaing dengan Bali United, Persija, Persib, dan Bhayangkara FC di Liga 1.

"Musim depan siap-siap saja empat tim teratas ini akan mendapat persaingan dari Persis Solo," tegasnya. (mcr21/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Antoni, Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler