OSLO-- Mengkonsumsi secara teratur suplemen yang mengandung vitamin B dan asam folat sejak awal kehamilan dapat memperkecil kemungkinan bayi terlahir autis. Temuan para peneliti di Institut Kesehatan Publik Norwegia ini, memperkuat penelitian peneliti lain tentang pentingnya asupan asam folat untuk kesehatan kehamilan.
Dikutip dari voa.news, Jumat (14/2), dengan meneliti dan melihat data kesehatan sekira 85.000 anak yang lahir dalam rentang waktu 2002-2008. Dalam studi ini, para ibu diminta menggambarkan asupan makanan dan suplemen mereka saat sebelum dan selama kehamilan. Kemudian studi ini ditindaklanjuti dengan mengamati anak yang lahir Maret 2012, dengan melihat perkembangan bentuk autism.
Pemimpin riset Pal Suren beserta rekan-rekanya membandingkan wanita hamil yang mengkonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung asam folat dan yang tidak.
“Para wanita yang konsumsi asam folat pada awal kehamilan memiliki pengurangan substansial dalam risiko memiliki anak dengan autisme. Penurunannya sampai 40 persen,” jelas Suren.
Ia mengatakan, empat minggu sebelum dan delapan minggu setelah pembuahan merupakan saat kritis dan asupan asam folat untuk mengurangi resiko autis. Peneliti tidak menemukan efek menguntungkan asam folat pada kehamilan selanjutnya. Mereka juga tidak menemukan hubungan antara autisme masa kanak-kanak dengan penggunaan suplemen lainnya selama kehamilan, dan tidak ada hubungan dengan asupan folat ibu, bentuk alami-occuring asam folat, melalui makanan.
Para peneliti melaporkan dari 270 anak yang didiagnosis memiliki gangguan spektrum autis, termasuk 114 dengan autis dan 56 dengan sindrom Asperger ringan. Gangguan autis berkisar dari Asperger, ditandai dengan kecanggungan sosial, keterlibatan parah di mana anak-anak tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Penyebab sindrom ini tidak diketahui, meskipun peran beberapa gen terlibat.
Asam folat sendiri sangat erat dikaitkan dengan pengembangan pelindung yang disebut tabung saraf pada janin. Ibu kekurangan asam folat beresiko melahirkan bayi dengan cacat fisik di mana sebagian dari tali tulang belakang atau otak kena dampak, karena tabung saraf tidak bersatu sepenuhnya. Hal ini menyebabkan kondisi melumpuhkan yang disebut spina bifida.
Diketahui sayuran berdaun hijau gelap, asparagus, brokoli dan buah jeruk merupakan sumber makanan kaya folat, dan memiliki bentuk alami asam folat. Namun wanita hamil dapat memastikan mereka mendapatkan asam folat cukup untuk mendukung perkembangan saraf bayi, dengan mengkonsumsi suplemen. (ian/jpnn)
Dikutip dari voa.news, Jumat (14/2), dengan meneliti dan melihat data kesehatan sekira 85.000 anak yang lahir dalam rentang waktu 2002-2008. Dalam studi ini, para ibu diminta menggambarkan asupan makanan dan suplemen mereka saat sebelum dan selama kehamilan. Kemudian studi ini ditindaklanjuti dengan mengamati anak yang lahir Maret 2012, dengan melihat perkembangan bentuk autism.
Pemimpin riset Pal Suren beserta rekan-rekanya membandingkan wanita hamil yang mengkonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung asam folat dan yang tidak.
“Para wanita yang konsumsi asam folat pada awal kehamilan memiliki pengurangan substansial dalam risiko memiliki anak dengan autisme. Penurunannya sampai 40 persen,” jelas Suren.
Ia mengatakan, empat minggu sebelum dan delapan minggu setelah pembuahan merupakan saat kritis dan asupan asam folat untuk mengurangi resiko autis. Peneliti tidak menemukan efek menguntungkan asam folat pada kehamilan selanjutnya. Mereka juga tidak menemukan hubungan antara autisme masa kanak-kanak dengan penggunaan suplemen lainnya selama kehamilan, dan tidak ada hubungan dengan asupan folat ibu, bentuk alami-occuring asam folat, melalui makanan.
Para peneliti melaporkan dari 270 anak yang didiagnosis memiliki gangguan spektrum autis, termasuk 114 dengan autis dan 56 dengan sindrom Asperger ringan. Gangguan autis berkisar dari Asperger, ditandai dengan kecanggungan sosial, keterlibatan parah di mana anak-anak tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Penyebab sindrom ini tidak diketahui, meskipun peran beberapa gen terlibat.
Asam folat sendiri sangat erat dikaitkan dengan pengembangan pelindung yang disebut tabung saraf pada janin. Ibu kekurangan asam folat beresiko melahirkan bayi dengan cacat fisik di mana sebagian dari tali tulang belakang atau otak kena dampak, karena tabung saraf tidak bersatu sepenuhnya. Hal ini menyebabkan kondisi melumpuhkan yang disebut spina bifida.
Diketahui sayuran berdaun hijau gelap, asparagus, brokoli dan buah jeruk merupakan sumber makanan kaya folat, dan memiliki bentuk alami asam folat. Namun wanita hamil dapat memastikan mereka mendapatkan asam folat cukup untuk mendukung perkembangan saraf bayi, dengan mengkonsumsi suplemen. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Botol Susu Balita
Redaktur : Tim Redaksi