jpnn.com - KUALA KURUN – Kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan rupanya semakin mengkhawatirkan.
Empat titik di kawasan Bukit Silirun Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas terbakar, Sabtu (13/9) sore. Pantauan di lapangan, api mulai membesar pada pukul 16.45 WIB dan berakhir pukul 19.00 WIB.
BACA JUGA: Berkabut Asap, Penerbangan Masih Normal
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang tiba dilokasi pada sore hari, sempat mencoba memadamkan api, agar tidak meluas. Akibat lokasi berbukit serta beratnya medan menuju lokasi kebakaran, membuat para petugas kesulitan.
Bahkan air di sekitar lokasi itu, juga sulit dijangkau. Hal itu menjadi pemandangan bagi warga sekitar di sore hari. Sejumlah masyarakat bisa melihat dengan jelas, kebakaran dari jembatan Kuala Kurun.
BACA JUGA: Wagub Kecelakaan, Mobil Dinas Dihajar Truk
Menurut salah seorang warga sekitar Indun (45), penyebab kebakaran masih belum diketahui. Pasalnya, tiba-tiba saja api langsung membesar dan menyebar.
Kendati sempat diguyur hujan beberapa waktu lalu, namun hingga hari ini, kondisi tanah dan hutan dalam keadaan kering. “Diduga api muncul akibat puntung rokok atau percikan api, sehingga dalam kondisi kering, lahan akan cepat terbakar,” ujarnya.
BACA JUGA: Hari Ini Pendaftaran CPNS Dibuka
Sementara itu, Plt Bupati Gumas Arton S Dohong mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.
“Saya tegaskan untuk tidak membakar lahan, jangan sampai kita juga yang menjadi korban,” ujarnya.
Kapolres Gumas AKBP Nurhandono SIK melalui Kabag Ops Kompol Andi H Wibowo mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Plt Bupati Gumas Arton S Dohong, untuk membahas terkait penanggulangan hingga penindakan terhadap pelaku pembakaran lahan.
Sementara itu, kebakaran lahan juga terjadi di kawasan Jalan G Obos 10 Palangka Raya. Satu hektare lahan mengepulkan asap dekat perumahan warga, Minggu (14/9) sore.
“Ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat, yang membakar lahan tidak mau menampakkan batang hidungnya setelah membakar lahan,” ucap Babinsa Sertu Nyamas di lokasi kejadian.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Muchtar mengharapkan keterlibatan aktif masyarakat untuk mengantisipasi serta menjaga lahan dan hutan dari kebakaran.
“Perhatian dan keterlibatan masyarakat menjaga lahan maupun hutan sangat diperlukan, karena musim kemarau diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Oktober,” katanya.
Menurut dia, sekeras apapun usaha pemerintah mengatasi kabut asap, apabila masih ada yang membakar hutan, kabut asap akan terus terjadi.
Ia mengungkapkan, untuk mengatasai kabut asap, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meminta perpanjangan masa pengoperasian pesawat Hercules untuk menabur garam pembuat hujan buatan.
“Apabila tidak bisa diperpanjang setidaknya pemerintah pusat menyewa pesawat sejenis yang bisa menabur garam,” ujarnya.
Selain di Palangka Raya, kebakaran lahan hingga mengakibatkan kabut asap cukup parah juga melanda sejumlah kabupaten lain di Kalteng seperti Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau hingga Kapuas. (did/*aji/nto/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lindas Siswa SMK hingga Tewas, Bus Dibakar Massa
Redaktur : Tim Redaksi