BOGOR – Penetapan Bebas Asap Rokok di Stasiun Bogor awal Maret ini belum berjalan optimal. Banyak calon penumpang dan masyarakat yang tetap mengisap tembakau, meski sosialisasi digeber sejak bulan lalu.
Penumpang umumnya kurang mengetahui aturan baru itu, kendati spanduk besar larangan merokok di dalam gerbong dan areal stasiun terpampang di dinding stasiun.
Salah seorang penumpang, Sugandi mengaku tak tahu adanya aturan itu. Ia dengan santai tetap merokok meski spanduk larangan merokok terpampang tak jauh dari lokasinya berdiri.
”Saya malah baru tahu dari Anda. Saya kan tak naik kereta AC, masak nggak boleh sih. Lagian saya turun di Bojonggede, dekat kok,” katanya merasa tak bersalah.
Sama halnya Suparna. Warga Ciapus Bogor Selatan ini tak tahu ada aturan baru itu, dan tetap asyik merokok di dalam gerbong. ”Daripada saya bengong, lebih baik saya iseng merokok. Hitung-hitung buang waktu. Apalagi cuaca panas seperti ini,” kata pria 43 tahun itu datar.
Sementara itu, Tatang penumpang asal Cimahpar, mengaku sudah mengetahui larangan tersebut. Tapi menurutnya, itu tak akan efektif karena tergantung pada moral. ”Kembali ke pribadinya mengenai kesadaran mematuhi larangan merokok tersebut,” ujar ayah tiga anak itu.
Hal ini menjadi perhatian Kepala Stasiun, Eman Sulaeman. Menurut dia, masyarakat harus mengerti larangan tersebut jadi bukan sebagai paksaan. “Penumpang harusnya memahami jika merokok itu dapat menimbulkan bahaya dan juga sebagai kenyamanan penumpang lainnya, pemikiran mereka itu berbeda,” bebernya.
Eman juga akan terus mengupayakan sosialisasi mengenai larangan merokok tersebut. Sehingga untuk areal yang diperbolehkan merokok lebih diperjelas agar tidak ada lagi yang sembarangan merokok.
”Kita akan menurunkan personel pengaman mengenai larangan merokok ini, karena tetap akan ada disediakan areal merokok di sekitar stasiun,” pungkas mantan Kepala Stasiun Bekasi ini.(cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kali Pesanggrahan Meluap, Puluhan Rumah Terendam
Redaktur : Tim Redaksi