ASDP Terus Memperkuat Digitalisasi, Masyarakat Kini Makin Mudah Beli Tiket via Ferizy

Rabu, 23 Oktober 2024 – 20:21 WIB
Masyarakat kini makin mudah melakukan pemesanan tiket via Ferizy dengan memanfaatkan berbagai metode pembayaran resmi, seperti virtual account dari berbagai bank dan e-wallet untuk memastikan transaksi yang aman dan transparan. Foto: Dokumentasi ASDP

jpnn.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berkomitmen memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa melalui inovasi layanan pembelian tiket secara online.

Melalui website trip.ferizy.com, pengguna dapat melakukan pemesanan tiket dengan cepat dan praktis tanpa harus antre di loket fisik.

BACA JUGA: Siap Hadapi Peak Season Natal & Tahun Baru, ASDP Perkuat Digitalisasi Melalui Ferizy

Layanan ini juga mendukung berbagai metode pembayaran yang memudahkan masyarakat dalam memilih opsi yang paling sesuai dengan preferensi pengguna jasa.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan salah satu keuntungan dari pembelian tiket secara online melalui trip.ferizy.com di daerah-daerah, pengguna jasa mendapatkan kemudahan akses di mana saja dan kapan saja, serta beragam pilihan pembayaran yang tersedia, termasuk mobile banking dan e-wallet.

BACA JUGA: Menjelang Libur Nataru 2024, ASDP Ajak Masyarakat Pesan Tiket via Ferizy Mulai Sekarang

Bagi pengguna yang tidak memiliki akses ke mobile banking, pembayaran dapat dengan mudah dilakukan di gerai ritel terpercaya, seperti Alfamart, Indomaret, serta Kantor Pos.

"Dengan sistem ini, pengguna jasa dapat lebih fleksibel dalam mengatur perjalanan mereka, baik untuk perorangan maupun kelompok,” ungkap Shelvy dalam keterangannya, Rabu (23/10).

BACA JUGA: Ciptakan Inovasi di Industri Penyeberangan, ASDP Raih Peringkat ke-7 BUMN Terbaik

Shelvy juga menjelaskan, seperti halnya layanan transaksi elektronik lainnya, biaya administrasi berlaku tergantung pada metode pembayaran yang dipilih pengguna jasa.

Biaya ini merupakan standar umum yang diberlakukan mitra penyedia jasa pembayaran dan bukan merupakan bagian dari harga tiket.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 19 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan secara Elektronik yang telah ditetapkan untuk mendukung digitalisasi layanan publik.

Pada pasal 6 tercantum, dalam hal pembayaran tiket pada lintas penyeberangan menggunakan fasilitas yang bekerja sama dengan penyelenggara jasa sistem pembayaran, biaya layanan tambahan dapat dikenakan kepada pengguna jasa dan dipungut bersamaan dengan transaksi pembelian tiket secara elektronik.

ASDP juga terus berkomitmen menciptakan kondisi pelayanan di pelabuhan yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa melalui program 'Say No to Calo' yang bertujuan melindungi pengguna jasa dari praktek percaloan, di antaranya ketidaknyamanan penumpang karena mendapatkan tiket dengan harga yang melambung sangat tinggi dari harga resmi.

Selain itu, banyak pengguna jasa yang melaporkan mengalami kerugian saat membeli tiket via calo dan boarding pass tidak dapat digunakan saat masuk ke pelabuhan.

Shelvy menyarankan masyarakat memesan tiket secara mandiri melalui trip.ferizy.com, dan memanfaatkan berbagai metode pembayaran resmi, seperti virtual account dari berbagai bank dan e-wallet untuk memastikan transaksi yang aman dan transparan.

"Kami juga ingin menegaskan agar pengguna jasa menghindari pembelian tiket melalui perantara atau calo. Hal ini penting untuk menghindari biaya tambahan yang tidak perlu dan potensi risiko lainnya. Pembelian melalui jalur resmi tidak hanya lebih hemat, tetapi juga memastikan pengguna jasa mendapatkan layanan yang sesuai,” tegas Shelvy.

Untuk mendukung pengalaman perjalanan yang lebih baik, ASDP juga telah mengimplementasikan sistem tiket terpadu di beberapa pelabuhan, termasuk Pelabuhan Bastiong yang berada di Ternate, Maluku Utara.

Sistem ini dirancang untuk memastikan proses pembelian tiket yang lebih cepat, transparan, dan efisien.

Di sisi lain, di beberapa pelabuhan yang masih belum dikelola langsung oleh ASDP, tarif tiket dapat berbeda mengikuti aturan yang berlaku di masing-masing wilayah.

Digitalisasi penyeberangan pun telah dilaksanakan di 2 pelabuhan, yakni Pelabuhan Bastiong dan Pelabuhan Rum, khususnya di 5 Lintasan per 25 Juli 2024.

Kelima lintasan tersebut, yakni Bastiong-Sofifi, Bastiong-Rum Tidore, Bastiong-Sidangole, Bastiong-Bitung, Bastiong-Kayoa-Moti-Makian-Babang.

Pentingnya peranan ASDP angkutan penyeberangan di Provinsi Maluku Utara di mana terdapat demand yang tinggi terhadap angkutan logistik berupa hasil bumi dari Maluku Utara, berupa biji Kopra, kelapa, pala, cengkeh, ubi kayu, ayam kampung, dan ikan.

Begitu pula dengan produksi ubi jalar, sapi potong, pisang kepok, cabai rawit, dan pisang raja merupakan salah satu potensi bisnis yang diandalkan dalam penyeberangan.

Selain itu muatan truk juga mengangkut material bangunan, sembako, kebutuhan alat rumah sakit, perkantoran, rumah tangga dan lain sebagainya yang berpengaruh dalam pembanguan daerah.

"Dengan terus mengedepankan kualitas pelayanan dan keamanan, ASDP turut mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan terus berkontribusi dalam menghubungkan masyarakat dan pasar di wilayah 3T," ujar Shelvy.

Pelabuhan Bastiong-Ternate, Pelabuhan Rum di Tidore, dan Sidangole yang dimiliki ASDP menghubungkan wilayah Maluku Utara, mulai dari Kota Ternate, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, dan Sulawesi utara dengan 24 lintasan penyeberangan dan total Armada sebanyak 12 unit kapal.

Sementara, kapal ASDP yang melayani di 5 lintasan yang saat ini sudah menerapkan digitalisasi adalah KMP Tuna, KMP Maming, KMP Baronang, KMP Gorango, KMP Portlink VIII, dan KMP Lompa.

ASDP terus berupaya memberikan solusi terbaik bagi para pengguna jasa agar dapat menikmati layanan penyeberangan dengan lebih mudah dan nyaman.

Sejak diluncurkan pada 2020, Ferizy telah mengalami pertumbuhan pengguna yang signifikan, mulai dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga mencapai lebih dari 2,5 juta pengguna hingga September 2024.

Saat ini, layanan digital ASDP telah diterapkan di 47 pelabuhan di seluruh Indonesia, memungkinkan pengguna membeli tiket hingga H-60 sebelum keberangkatan.

ASDP juga menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank hingga e-wallet, seperti LinkAja, OVO, dan DANA, guna memberikan fleksibilitas bagi pengguna jasa. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler