jpnn.com, JAKARTA - ASEAN NCAP mengumumkan hasil resmi uji tabrak mobil listrik Neta V di MIROS Provisional CRASE Crash Centre (PC3), Malaysia.
Neta V mendapatkan hasil yang sangat buruk yaitu Zero-Star.
BACA JUGA: Puluhan Unit Neta V-II Bertugas Sebagai Armada Taksi Luxury Trans
Hal itu menjadikannya model pertama yang memiliki peringkat bintang nol di bawah protokol ASEAN NCAP 2021–2025.
Hasil uji ASEAN NCAP menyebut Neta V mencapai skor keseluruhan 28,55 poin.
BACA JUGA: Mobil Listrik Neta V-II Terpesan Ratusan Unit di GIIAS 2024
Perinciannya, 7,89 poin untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP), 13,51 poin untuk Child Occupant Protection (COP), 7,14 poin untuk Safety Assist (SA) dan 0,00 poin untuk kategori Motorcyclist Safety (MS).
Model tersebut menjalani uji tabrakan offset frontal dan uji benturan samping di bawah kategori AOP.
BACA JUGA: Neta V Dirakit Lokal Mulai Mei 2024, Harga Turun
Namun, Neta V membuat kinerja yang mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset frontal dengan pengemudi menerima perlindungan yang buruk di kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan.
Dalam uji benturan samping, model tersebut hanya mencapai 6,31 poin dari 8,00 poin dengan boneka menerima perlindungan marjinal di dada.
Lebih jauh, Neta V tidak dilengkapi dengan Head Protection Technology (HPT), sehingga tidak memperoleh poin apa pun untuk penilaian tersebut.
Dalam penilaian dinamis untuk kategori COP, Neta V tampil baik dalam uji offset frontal dan benturan samping.
Namun, model tersebut menerima poin buruk untuk Child Restraint System (CRS) dan penilaian berbasis kendaraan.
Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, Neta V tidak dapat melindungi setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.
Neta V memiliki beberapa sistem keselamatan, seperti dua kantung udara, Seatbelt Reminder System (SBR) untuk pengemudi, Anti-lock Braking System (ABS), dan Electronic Stability Control (ESC).
Namun, tidak menawarkan Autonomous Emergency Braking (AEB), Forward Collision Warning (FCW), Lane Keep Assist (LKA) dan Lane Departure Warning (LDW).
Selain itu, semua teknologi yang dinilai ASEAN NCAP dalam kategori MS seperti Blind Spot Technology (BST), Auto High Beam (AHB) dan Pedestrian Protection (PP) tidak tersedia.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan ASEAN NCAP, uji offset frontal menunjukkan perlindungan yang buruk terhadap penumpang depan.
Sabuk pengaman yang dipasang untuk kedua penumpang depan mobil tidak memiliki pre-tensioner retraktor dan pembatas beban.
Oleh karena itu, tanpa teknologi penting ini, cedera berisiko tinggi pada boneka penguji terjadi karena bersentuhan dengan roda kemudi atau kantung udara.
Protokol penilaian ASEAN NCAP 2021–2025 saat ini mencakup empat domain penilaian, dengan AOP mencakup 40,00 poin dari skor keseluruhan, dan COP, SA, dan MS masing-masing menyumbang 20,00 poin dari skor keseluruhan.
Neta V dipasarkan di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, juga Indonesia. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Neta V-II Gebrak Lantai PEVS 2024, Harganya Bikin Kaget
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha