jpnn.com, YORDANIA - Kerajaan Yordania mengakui kebenaran informasi di Pandora Paper tentang aset Raja Abdullah di luar negeri.
Istana menambahkan bahwa keberadaan properti-properti itu tidak diungkapkan kepada publik atas alasan privasi dan keamanan.
BACA JUGA: Utang Indonesia Tembus Setengah Aset Negara, Syarief Hasan: Hati-Hati
Dokumen finansial sejumlah tokoh elite dunia dibocorkan ke publik pada Minggu (3/10).
Bocoran bertajuk Pandora Paper itu menyebutkan Raja Abdullah menggunakan rekening di luar negeri untuk membeli rumah-rumah mewah senilai lebih dari 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,42 triliun) di Inggris Raya dan AS.
BACA JUGA: Menpora Amali: Pemda Harus Tegas Jaga Aset PON Papua 2021
"Bukan rahasia bahwa Yang Mulia memiliki sejumlah apartemen dan rumah di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Ini bukanlah hal yang luar biasa atau tidak pantas," tulis istana dalam pernyataan.
Istana Yordania mengeklaim properti-properti tersebut digunakan selama kunjungan resmi dan beberapa di antaranya dipakai selama kunjungan pribadi.
BACA JUGA: Kejagung Kejar Aset Terpidana Jiwasraya, Pakar Hukum: Pelacakan di Luar Putusan Ilegal
Alasan keamanan berada di balik tidak terungkapnya aset asing yang dibeli dari kantong pribadi raja dan bukan dari dana negara, katanya.
"Nilai properti-properti ini dan semua pengeluaran yang terkait dibayarkan oleh Yang Mulia secara pribadi. Tidak ada dari pembelian ini yang menggunakan anggaran atau kas negara," bunyi pernyataan tersebut.
Lima tahun pascakebocoran dokumen Panama Papers, jutaan catatan muncul dan memuat informasi tentang para pemimpin dunia secara rahasia memiliki simpanan kekayaan.
Panama Papers itu sendiri mengungkapkan bagaimana orang-orang kaya menyembunyikan harta mereka dengan cara yang tidak dapat terlacak oleh para penegak hukum. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil