Asisten Pelatih Arema Tetap Gethuk

Jumat, 31 Agustus 2012 – 10:47 WIB
MALANG- Dipercaya sebagai asisten pelatih skuad senior Arema sejak tahun 2007, hampir setiap musim Joko Susilo harus siap mendampingi pelatih yang berbeda-beda. Mulai dari era Miroslav Janu hingga terakhir menjadi asisten Suharno yang baru menakhodai klub berlogo kepala singa di sisa 10 pertandingan terakhir Indonesia Super League (ISL) 2011-2012.

Musim ini, tactician berlisensi A Nasional itu tampaknya bakal kembali dipercaya mendampingi sosok head coach Singo Edan yang kabarnya pelatih asing. “Andai kembali dipercaya di tim, saya siap mengemban tugas untuk musim depan. Kalaupun saat ini saya masih sering terlibat kegiatan dengan manajemen, itu karena saya masih terikat kontrak sejak musim lalu yang belum berakhir,” ungkapnya kepada Malang Post (Grup JPNN).

Namun, dengan tegas pelatih kelahiran Cepu, 9 Desember 1970 itu mengaku siap siapapun figur pelatih kepala Arema musim 2012-2013. “Siapapun pelatih yang dipilih, saya akan selalu mendukung kebijakan manajemen dan menjalankan amanat sebaik mungkin. Bagaimanapun, yang saya lakukan adalah berusaha memberi yang terbaik buat Arema,” tegasnya.

Disinggung soal ‘kegagalan’ musim lalu ketika Arema merekrut pelatih asal Austria, Wolfgang Pikal yang kemudian dipecat usai empat laga awal putaran pertama ISL 2011-2012 karena gagal mempersembahkan kemenangan, Gethuk (sapaan akrab Joko Susilo) berharap hal itu tidak lantas dijadikan pijakan untuk menilai kapabilitas pelatih asing calon pembesut Dendi Santoso dkk.

Menurut mantan bomber Singo Edan era 1990-2000an itu, blunder terjadi karena kala itu persiapan Arema jelang kompetisi sangat mepet. “Kalau itu lebih karena mepetnya persiapan tim. Dampaknya mulai dari minim opsi pemilihan pemain yang bisa direkrut hingga kerjasama tim yang belum maksimal saat kompetisi sudah bergulir. Semoga tidak terulang lagi, karena sekarang kita memiliki masa persiapan lebih baik,” ujarnya berpendapat.

Persiapan lebih baik yang dimaksud Gethuk tentu saja bisa tersirat dari langkah manajemen yang sudah mengikat 12 pemain dengan perjanjian pra kontrak dalam dua hari terakhir. Keseriusan manajemen tersebut sebagai langkah realisasi janji mereka untuk segera menyiapkan kerangka tim paling lambat bulan September.
Urusan pemilihan pemain pun menurut pelatih berusia 41 tahun ini cukup tepat.

“Menurut saya  manajemen memiliki pilihan yang baik. Bukan karena saya terlibat memilih. Justru manajemen bergerak setelah memiliki rapor evaluasi pemain musim lalu ditambah bidikan yang memang dianggap mumpuni untuk memenuhi target membawa Arema berprestasi. Ini membuat tim lebih meyakinkan dan saya merasa optimis,” serunya.

Gethuk juga tak sependapat bila pemilihan pemain muda untuk mengisi armada Singo Edan karena minimnya budget manajemen. “Dari segi usia memang mereka muda. Tapi coba dilihat dulu track record mereka di kompetisi nasional. Mereka bukan anak-anak baru. Hanya saja umurnya masih muda. Sebut saja Meiga, Hendro, Dendi, Alfarizi levelnya caliber timnas. Sunarto juga sudah pengalaman Liga Champion Asia. Lalu Reza Mustofa juga bukan nama baru di sepakbola nasional. Justru mereka ini tengah di usia matang,” urainya kepada Malang Post. (tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi Stoner Sukses

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler