jpnn.com - Para honorer K2 menaruh harapan besar bisa segera diangkat menjadi CPNS setelah jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) beralih dari Asman Abnur ke Syafruddin.
Di era Presiden Joko Widodo, sudah tiga orang silih berganti menduduki kursi MenPAN-RB. Yuddy Crisnandi dan Asman Abnur tak mampu menyelesaikan masalah honorer K2.
BACA JUGA: Syafruddin jadi MenPAN-RB, Pimpinan Honorer K2 Bilang Begini
Mesya Mohammad - Jakarta
SEMANGAT honorer K2 untuk menjadi CPNS tetap membara. Mereka optimisitis peluang itu tetap ada. Apalagi gembok penghambat sudah dibuka, berupa dimulainya pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Januari 2018, walaupun pintunya belum bisa dimasuki.
BACA JUGA: Syafruddin Lanjutkan Program Asman, Bagaimana Nasib Honorer?
Sejatinya, pembahasan revisi UU ASN bisa mulus dan tidak butuh waktu lama bila pemerintah segera menyerahkan daftar inventarisir masalah (DIM). Dengan DIM itu Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dan pemerintah sudah bisa membahas tiga pasal yang direvisi dalam UU ASN.
Hingga Asman Abnur mengundurkan diri, DIM ini belum juga diserahkan. Bahkan sehari sebelum Komjen Pol Syafruddin dilantik menjadi MenPAN-RB, Asman yang menggelar konpers tidak menyinggung masalah honorer K2.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Saya Minta Asman Abnur Mundur Minggu Lalu
Politikus Partai Amant Nasional (PAN) ini hanya menitipkan program kerja pelayanan publik dan rekutmen CPNS untuk mengisi 220 ribu kursi PNS yang pensiun.
Pun demikian saat sertijab. Di dalam dokumen yang berisi program kerja KemenPAN-RB, tidak disentil masalah honorer K2.
Asman hanya meminta penggantinya untuk melanjutkan proses rekrutmen CPNS lewat sistem computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Tolong lanjutkan ini Pak. Yang jadi CPNS harus lewat tes CAT biar terseleksi benar-benar orangnya. Anak menteri saja tidak bisa lulus kalau kemampuannya pas-pasan," ujar Asman kepada Syafruddin dalam sertijab, Rabu (15/8).
Syafruddin menyatakan siap meneruskan program Asman yang dititipkan kepadanya. Sayangnya, tidak ada honorer K2 yang dititipkan kepadanya.
Mantan wakapolri ini berjanji akan berlari kencang menuntaskan program KemenPAN-RB yang fokusnya pada peningkatan efektivitas dan efisiensi birokrasi, mewujudkan kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien, pembangunan SMART ASN dalam rangka mewujudkan World Class Government, dan Peningkatan Pelayanan Publik.
Tahu bila Asman tidak menitipkan honorer K2 kepada penggantinya, para pentolan K2 pun bergerak. Mereka ingin bertemu Syafruddin untuk menjelaskan posisinya bahwa ada pekerjaan rumah besar MenPAN-RB, menuntaskan masalah honorer K2.
"Tidak kenal maka tak sayang. Kami ingin bertemu dengan menteri yang baru, semoga ada harapan baru," kata Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih.
Kehadiran Syafruddin memberikan semangat baru bagi honorer K2. Dengan didukung Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said, mereka berencana bertemu dengan menteri baru.
"Insyaallah setelah 17-an kami mengagendakan bertemu Pak Menteri. Beliau kebetulan putra Sulawesi Barat, saya juga sama. Barangkali bahasa dan pemikiran kami bisa sama," ucap Lukman.
Harapan yang digantungkan honorer K2 kepada Syafruddin sangat tinggi. Padli Fadel, honorer K2 dari Sulbar ini berharap ketum ADKASI bisa melakukan lobi-lobi pada MenPAN-RB baru. Dia yakin Syafruddin dan Lukman yang sama-sama putra Sulbar bisa sejalan.
"Semoga Pak Syafruddin putra Sulbar sejalan dengan Pak Ketum ADKASI yang juga putra Sulbar. Insyallah terjawab, saya yakin putra Sulbar satu dalam kekuatan, teguh dalam pendirian, komitmen dalam perkataan," ucap Fadel.
BACA JUGA: Syafruddin jadi MenPAN-RB, Pimpinan Honorer K2 Bilang Begini
Lain lagi dengan Taufik Yahya, korwil FHK2I Aceh. Dia pesimistis menteri baru akan menuntaskan masalah honorer K2. Alasannya, menteri hanya menjalankan perintah presiden.
"Kami pesimistis akan ada perubahan. Honorer K2 akan diangkat PNS bila presidennya komit. Program MenPAN-RBnya kan sudah kelihatan bahwa rekrutmen CPNS harus sesuai UU ASN. Apa bisa dalam beberapa bulan jelang tahun tahun politik revisi UU ASN bisa digarap. Sebaiknya kita berpikir rasionalistis saja deh," bebernya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syafruddin Bantah jadi Menteri karena Titipan Pak JK
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad