jpnn.com - Asisten Manajer Persiraja banda Aceh Rahmat Djailani mengaku sedih karena timnya harus membayar denda Rp 55 juta kepada Komite Disiplin PSSI akibat ulah suporter.
Oleh karena itu, manajemen berharap suporter bisa lebih dewasa dan meniru sikap fan Persik Kediri dan Madura United, yang tak anarkis saat timnya meraih hasil tak maksimal.
BACA JUGA: Asisten Manajer Persiraja Sebut Sikap Fan Madura United dan Persik Patut Dicontoh
Menurutnya, berkaca dari laga perdana Persiraja lawan Bhayangkara FC di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, beberapa waktu lalu, suporter melakukan tindakan yang tak sportif ketika laga berakhir dengan skor 1-1.
Suporter kemudian melampiaskan kekesalannya dengan melakukan pelemparan ke dalam lapangan dan berteriak menghina wasit dengan kalimat tidak patut. Akibatnya, sidang Komdis memutus Persiraja bersalah.
BACA JUGA: Hendri Susilo Ungkap Kunci Sukses Persiraja Taklukkan Persik Kediri
"Bagi manajemen denda itu cukup besar. Karena uang sebanyak itu bisa dimanfaatkan untuk operasional tim. Misalnya sebagai bonus kepada pemain, atau keperluan lainnya," kata dia.
Untuk itulah, edukasi dan sikap sportif suporter perlu ditunjukkan, demikian juga dengan tak malu-malu meniru suporter tim lain.
BACA JUGA: Madura United vs Timnas Indonesia U-22 Imbang 1-1
Madura United saat ditahan imbang Persiraja, suporternya tak melakukan tindakan anarkis. Demikian juga dengan Persik yang dikalahkan Persiraja, tak ada aksi lempar-melempar di dalam stadion.
"Saya minta suporter Persiraja bisa meniru sikap rekannya di Madura dan Kediri, agar tak terulang lagi di pertandingan kandang kami selanjutnya, sayang uangnya untuk bayar denda," dia menandaskan. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad