jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan migrasi penyiaran TV analog ke televisi digital atau dikenal juga dengan istilah ASO akan dilakukan 2 November 2022.
Anggota Komisi I DPR-RI Dave Laksono mengatakan meski pelaksanaannya lebih lambat dibanding negara lain, namun migrasi penyiaran televisi analog ke digital menjadi harapan bagi banyak pihak, khususnya menghadapi era industri 4.0.
BACA JUGA: Performa 4 Stasiun TV Ini Dominasi Pangsa Pasar Prime Time
Indonesia memang terbilang terlambat jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah melakukan langkah ASO ini.
Bahkan dengan negara Asean lain seperti Singapura, Filipina, Thailand dan Malaysia.
BACA JUGA: Pablo Benua Ngotot Pengin Cerai, Rey Utami Bingung
Hanya Timor Leste, Kamboja dan Myanmar saja yang hingga kini belum belum beralih ke digitalisasi penyiaran di kawasan Asean.
Hal ini disampaikan Dave saat diskusi media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk 'Migrasi Penyiaran Digital, Menuju Masyarakat Informasi', pada Kamis (17/12).
BACA JUGA: PT PP Melalui Tirta Madani Jalin MoU Proyek SPAM Kota Pekanbaru Senilai Rp499 Miliar
Pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) ini dikatakan Dave sesuai dengan amanat Undang-undang Cipta Kerja yang telah disahkan beberapa bulan lalu dalam sidang Paripuran DPR-RI.
Undang-undang ini dikatakannya menjawab kebuntuan regulasi bidang penyiaran yang telah belasan tahun tidak terealisasi.
"Harapan dan ekspektasi dari DPR tentunya kita berharap yang terbaik dengan UU ini sebagai terobosan," ujar Dave.
UU Ciptaker pun ditegaskan Dave mampu menjadi jalan tengah dari pergulatan digitalisasi penyiaran.
"Proses RUU penyiaran masih terus dibahas meski terkait digitalisasi sudah selesai karena masuk di UU Ciptaker," terang dia sembari menambahkan harapannya agar industri media perlu ada satu suara dalam menyambut era digitalisasi.
Selain itu, Dave juga berharap agar industri media bisa lebih kreatif dan adaptif lagi mengikuti perkembangan digitalisasi, serta percepatan infrastruktur pendukung digitalisasi pun harus cepat terealisasi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada