jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran meyakini harga cabai akan turun dalam waktu dekat.
Kendati demikian, dia meminta pemerintah tetap memberi kepastian, agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya dengan baik.
BACA JUGA: Kementan: Harga Cabai Segera Turun
"Kondisi saat ini bulan puasa belum masuk, tapi ada beberapa komoditi yang harganya masih bertahan di atas. Untuk cabai memang sudah turun, tetapi kalau naik, untungnya harus benar-benar sampai ke tingkat petani," kata dia dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Kamis (8/4).
Sementara itu, pengamat pangan IPB sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santoso mengatakan kenaikan harga cabai yang terjadi selama ini merupakan siklus musiman biasa yang disebabkan cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi.
BACA JUGA: Jemput Cabai ke Magelang, Kementan Kirim Truk Berpendingin
Menurut dia, siklus ini bahkan sudah diamati dirinya sejak tujuh tahun lalu.
Kenaikan harga biasanya dijumpai setiap puasa dan lebaran harga komoditas utama seperti cabai, bawang dan ayam potong.
BACA JUGA: Sudah 2 Hari Ini Harga Cabai Rawit Turun, Besok Lebih Murah Lagi
"Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan ramadhan atau lebaran. Kenaikan ini hanya siklus musiman biasa akibat cuaca ekstrim. Dan kalau kita perhatikan saat ini nampaknya mulai kembali normal," ujar Dwi Andreas.
Di sisi lain, kata Dwi, kondisi harga subsektor tanaman pangan sejauh ini dalam kondisi yang wajar. Hal ini bisa dilihat dari data margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) tanaman pangan selama 5 tahun terakhir.
"Kalau kita melihat data MPP hortikukultura memang relatif tinggi bahkan bisa 60 persen. Tapi kalau MPP untuk tanaman pangan selama 5 tahun ini masih dalam batas wajar, yakni sekitar 20 persen," kata dia.
Dia menyebutkan, jika dikaitkan dengan pembelian cabai dengan harga yang mahal itu kadang-kadang memilki dampak bagus.
"Karena membantu peningkatan kesejahteraan petani," ungkap dia.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Ermarini meminta ke depan harus ada analisa yang dalam mengapa kondisi harga di lapangan mengalami lonjakan.
"Saya setuju kalau kenaikan ini karena siklus, tapi bukan siklus yang biasa saja. Perlu anasilis yang dalam seperti apa dan kira kira sampai berapa lama kenaikan ini terjadi. Saya kira ini sangat penting sebab petani butuh kepastian," ujar dia.
Untuk menjawan berbagai analissis tersebut, Komisi IV, kata Anggia akan melakukan pengecekan langsung mengenai situasi yang terjadi di lapangan.
"Minggu ini kami akan datang ke pasar dan ke Bulog untuk mengecek langsung seperti apa situasi harga di lapangan," kata dia. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia