jpnn.com - JOGJAKARTA- Aspac Jakarta sukses membukukan back to back juara Speedy NBL Indonesia 2013/2014. Gelar itu diraih setelah Aspac sukses menekuk musuh bebuyutannya Satria Muda Britama Jakarta dengan skor telak 83-67 dalam laga final yang dilangsungkan di GOR UNY Jogjakarta, Sabtu (14/6).
Gelar itu sekaigus menuntaskan dendam Aspac yang dipaksa mengakui ketangguhan SM pada final musim 2011/2012 silam. Sukses Aspac juga membuat konfigurasi juara NBL tak berubah.
BACA JUGA: Hodgson Minta Pemain Muda Inggris Tiru Pele
Sejak digulirkan pada 2010 silam, gelar juara hanya dimonopoli Aspac dan SM yang masing-masing meraih dua tropi.
Prastawa dan Ebrahim Enguio Lopez mampu menjadi motor kemenangan tim racikan Rastafari Horongbala itu.
BACA JUGA: Cedera Engkel, Buffon Absen Lawan Inggris
Prastawa membukukan 28 angka, sementara Ebrahim mampu menjaringkan 17 poin. Biboy, sapaan karib Ebrahim bahkan mampu menyempurnakan gelar itu dengan aksi alley-oop dunk pada menit terakhir laga.
”Kami bersyukur karena kembali diberi keberhasilan (juara) ini. Anak-anak begitu termotivasi untuk menang setelah kalah pada tiga pertemuan di musim reguler,” terang Rastafari di laman resmi NBL.
BACA JUGA: Gol Cepat Armero Bawa Kolombia Unggul Hingga Turun Minum
Secara khusus Rastafari memberi kredit kepada Wahyu Widayat Jati. Pemain yang karib disapa Cacing itu dianggap mampu tampil impresif dengan mematikan bigman SM.
”Cacing berhasil mematikan para big man lawan, termasuk Rony Gunawan. Itulah yang membuat kami bisa memenangi game ini,” tegas mantan pelatih timnas itu. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eriksson Sebut Inggris Sulit Juara Tahun Ini
Redaktur : Tim Redaksi