JAKARTA - Dell Aspac Jakarta masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) untuk diselesaikan menjelang NBL Indonesia seri ketiga. Sepekan jelang bergulirnya kompetisi basket profesional Indonesia itu, penampilan Mario Gerungan dkk dianggap belum maksimal.
Salah satunya terlihat dalam laga ujicoba kontra NSH GMC Riau di GOR Asaba, Pluit, Jakarta Utara (Jakut) tadi. Meski menang dengan skor telak 60-46, performa Gerungan dkk belum bisa dikatakan maksimal. Konsistensi permainan selama 40 menit dianggap masih harus dibenahi.
"Masih banyak yang mesti diperbaiki. Kami memang kurang konsisten," terang Gerungan setelah uji coba kemarin. Aspac memang belum menunjukkan karakter kuatnya sebagai kandidat peraih gelar juara NBL musim ini. Dalam dua seri yang sudah dijalani, Aspac masih saja inkonsisten. Di seri pertama di Bandung, para pemain dianggap selalu up and down dengan sangat mudah. Ketika sudah leading, mereka kerap kehilangan konsentrasi. Akibatnya, lawan bisa memanfaatkan momentum untuk menipiskan margin poin.
Sementara, di seri kedua di Jakarta, Gerungan dkk dianggap telat panas. Salah satunya ialah ketika menekuk Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta. Meski akhirnya menang, namun Aspac sempat ketinggalan hingga 18 poin. Hal yang hampir sama juga terjadi ketika menekuk Stadium Jakarta.
Asisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo juga berulang kali menekankan pentingnya konsistensi terhadap anak asuhnya.Center senior Wahyu Widayat Jati juga selalu mengharapkan para pemain untuk tampil habis-habisan. Menurutnya, para pemain Aspac memiliki skill yang mumpuni."Tapi keinginan untuk menjadi juara kadang tak diimbangi dengan kerja keras dalam mewujudkannya," tegas pemain yang karib disapa Cacing tersebut. (jos/mas/jpnn)
Salah satunya terlihat dalam laga ujicoba kontra NSH GMC Riau di GOR Asaba, Pluit, Jakarta Utara (Jakut) tadi. Meski menang dengan skor telak 60-46, performa Gerungan dkk belum bisa dikatakan maksimal. Konsistensi permainan selama 40 menit dianggap masih harus dibenahi.
"Masih banyak yang mesti diperbaiki. Kami memang kurang konsisten," terang Gerungan setelah uji coba kemarin. Aspac memang belum menunjukkan karakter kuatnya sebagai kandidat peraih gelar juara NBL musim ini. Dalam dua seri yang sudah dijalani, Aspac masih saja inkonsisten. Di seri pertama di Bandung, para pemain dianggap selalu up and down dengan sangat mudah. Ketika sudah leading, mereka kerap kehilangan konsentrasi. Akibatnya, lawan bisa memanfaatkan momentum untuk menipiskan margin poin.
Sementara, di seri kedua di Jakarta, Gerungan dkk dianggap telat panas. Salah satunya ialah ketika menekuk Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta. Meski akhirnya menang, namun Aspac sempat ketinggalan hingga 18 poin. Hal yang hampir sama juga terjadi ketika menekuk Stadium Jakarta.
Asisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo juga berulang kali menekankan pentingnya konsistensi terhadap anak asuhnya.Center senior Wahyu Widayat Jati juga selalu mengharapkan para pemain untuk tampil habis-habisan. Menurutnya, para pemain Aspac memiliki skill yang mumpuni."Tapi keinginan untuk menjadi juara kadang tak diimbangi dengan kerja keras dalam mewujudkannya," tegas pemain yang karib disapa Cacing tersebut. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas Nyerah Panggil Pemain Persipura
Redaktur : Tim Redaksi