jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) meniai tren pemesanan dari platform digital atau online akan terus meningkat.
Sekretaris Jenderal Asperindo Trian Yuserma meyakini pertumbuhan pemesanan via daring akan mengerek bisnis jasa pengiriman.
BACA JUGA: Kenaikan Tarif Kargo Udara Dinilai tak Masuk Akal, Asperindo Sambangi KPPU Â
Menurutnya juga, mitra GoSend itu bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian masyarakat di tengah pandemi ini.
"Peran GoSend sangat strategis dan harus diakui karena ada perubahan perilaku pembelian konsumen yang beralih jadi by online. Ini yang harus dipertahankan dan terus dikembangkan,” tuturnya.
BACA JUGA: Ramadan, Asperindo Targetkan Transaksi Rp 200 Miliar
Atas dasar itu, lanjut Trian, penting untuk tetap serius menjalankan peran di industri dalam rangka menjaga produktivitas di tengah situasi sulit saat ini.
”Saya ingin mengajak ke semua pihak, ini sekarang masih pandemik yuk sama-sama menahan diri dan berpikir untuk kepentingan bersama," ungkap Trian di Jakarta, Kamis (10/6).
BACA JUGA: Mudahkan Akses UKM, AP II Jalin Kerja Sama Dengan Asperindo
Hal itu diungkapkan Trian terkait adanya rencana 'mogok kerja' GoKilat terkait dengan pemberlakuan insentif baru.
Trian pun mengaku mengkhawatirkan daya beli masyarakat dan industri yang menurun.
"Mari berdoa pandemi segera berakhir," ujarnya.
Dia menyebut perjuangan untuk keberlangsungan usaha dalam kondisi pandemi Covid-19 patut diapresiasi.
Pasalnya, saat ini situasinya belum normal, sehingga untuk melangsungkan bisnis adalah sebuah niat yang baik.
"Termasuk dalam hal ini, menurut pendapat saya khususnya Gojek yang terkait industri pengiriman ialah GoSend,” katanya.
Trian menuturkan ada dua hal yang sangat penting untuk disadari semua pihak termasuk mitra GoSend terkait situasi saat ini.
Pertama, kata dia, prinsipnya Asperindo tidak tahu dan tidak campur tangan terhadap strategi bisnis masing-masing anggotanya, termasuk Gosend.
”Kami percaya bahwa manajemen Gojek memberikan kewajiban terbaik yang bisa diberikan dalam situasi sekarang ini. Saya yakin,” ucapnya.
Kedua, Trian berharap kesadaran akan situasi sulit ini membuat para mitra Gosend tetap bersemangat dengan keterbatasan dan kemampuan yang ada.
”Saya berharap anggota Asperindo itu bisa sebesar-besarnya memberikan manfaat terhadap perekonomian masyarakat. Harus lebih produktif agar kinerja dan pendapatan mereka juga ikut meningkat,” ungkapnya.
Berkaitan dengan tarif maupun insentif, Trian menegaskan hal tersebut merupakan kewenangan masing-masing perusahaan. Tidak ada ketentuan yang mengatur hal tersebut.
"Kecuali tarif penumpang diatur Kemenhub. Aturan pengiriman barang itu untuk industri yang anggotanya di bawah Asperindo diatur oleh perusahaan masing-masing. Jadi kompetisinya paripurna,” terusnya.
Mulai 8 Juni ini GoSend menerapkan skema baru insentif atau bonus kepada mitra driver yang melayani pengiriman di hari yang sama (GoSend Sameday) di wilayah Jabodetabek dan Bandung.
Adapun skema pendapatan pokok atau tarif per jarak tempuh tidak berubah. Pendapatan pokok yang diterima mitra driver GoSend Sameday tetap merupakan yang terbaik di industri.
Vice President Corporate Communication Gojek Audrey Petriny menyatakan penyesuaian skema tersebut dilakukan supaya lebih banyak mitra driver bisa mendapatkan insentif.
Melalui penerapan skema baru pemberian insentif ini, bonus diberikan per sekali pengantaran dibandingkan skema sebelumnya yaitu per lima pengantaran.
Selama ini mitra driver GoSend Sameday memperoleh penghasilan utama dari pendapatan pokok per jarak tempuh, kemudian baru ditambah insentif (bonus).
“Kebijakan penyesuaian dilakukan hanya terhadap skema insentif, sedangkan skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver tidak berubah," ungkapnya.
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra GoSend Sameday atau yang kerap disebut sebagai GoKilat.
"Agar dapat memperoleh bonus harian," kata Audrey.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia