Asri Welas: Kalau Dia Bilang tak Boleh, Saya Keluar

Minggu, 03 Juli 2016 – 13:36 WIB
Asri Welas (kanan) dan Steny Agustaf (kiri) saat berada di Jakarta, Jumat (1/7/2016). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Mengawali karir sebagai model, pada Januari 2012 Asri Welas, 37, mendapat tawaran menjadi penyiar radio. Program yang disodorkan kepadanya langsung di jam pagi. 

Memutuskan menerima job itu, Asri menerima konsekuensinya. Karena rumahnya terletak di Cibubur, Depok, Jawa Barat, dia harus berangkat pukul 04.00 atau paling telat 04.30. 

BACA JUGA: Ucapkan Bye bye? Oh Sophia Latjuba...

’’Tapi, itu nggak susah lah. Buktinya saja selama empat setengah tahun ini saya hanya dua kali absen mandi,’’ cerita penyiar ASIM (Asri Steny in the Morning) di Delta FM itu saat ditemui setelah siaran pada Jumat (1/7).

Yang lebih susah adalah membuat anaknya mengerti tentang pekerjaan baru ibunya. Anaknya, Rajwa Gilbram Ridha Rahardja (Ibam), selalu marah.

BACA JUGA: Innalillahi, Hendrik Ceper Meninggal

Setiap hari, di studio, Asri mendapat laporan dari ibunya yang ikut menjaga Ibam bahwa bocah empat tahun itu ngamuk sambil melempar barang apa pun di rumah. ’’Karena ini, saya hampir mau keluar dari radio,’’ katanya. 

Asri ingat betul, hampir sebulan kejadian itu berlangsung. Asri maklum. Sejak lahir, Ibam selalu bangun dengan keadaan Asri di sebelahnya. ’’Tapi, tiba-tiba waktu dia bangun ibunya sudah enggaK ada, baru ketemu malam,’’ ujar Asri.

BACA JUGA: Syuting di Hongkong, Begini Persiapan Pamela Bowie

Namun, Asri ingin mencoba sebulan lagi. Jika dalam kurun waktu itu Ibam tak berubah, dia akan meninggalkan radio. Sejak itu, setiap malam sebelum Ibam tidur, Asri selalu memberikan pengertian. Dia juga meminta izin ke Ibam bahwa esok pagi akan berangkat siaran. 

’’Eh, akhirnya dia bilang saya boleh berangkat pagi. Ya udah terusin. Tapi, setiap perpanjangan kontrak, saya selalu minta izin Ibam. Kalau dia bilang tidak boleh, saya akan keluar,’’ katanya.

Bagi Asri, hal paling menyenangkan menjadi penyiar radio adalah merasa memiliki banyak teman. Mulai luar pulau hingga seberang benua. Asri pun menceritakan, saat dirinya berkunjung ke New York tahun lalu, ada salah seorang pendengarnya yang rela melewati badai dan menempuh perjalanan selama enam jam demi menemuinya.

’’Banyak banget temannya dan itu kekuatan radio. Pendengar radio itu lebih intim, beda dengan pemirsa di TV,’’ ujar istri Galiech Ridha Rahardja itu. (glo/c19/ayi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Horeee! One Direction Raih Penghargaan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler