jpnn.com - NUSA DUA - Arena Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua Bali pada Minggu (15/5) tiba-tiba ricuh. Seorang pria berbadan besar terlihat dibawa keluar dari Ballroom Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Laki-laki yang mengenakan atribut Kosgoro 57 itu diamankan oleh petugas AMPG berseragam loreng kuning hitam. Sebab, ia terus-terusan protes di dalam forum.
BACA JUGA: Golkar Langkat: Caketum Golkar Bersaing Sehat, Ya!
Usut punya usut, penyebabnya ternyata ketidakpuasan atas perebutan hak suara antara dua organisasi pendiri yakni Kosgoro 57 dan SOKSI. Diketahui, keduanya masing-masing ada dua kepengurusan yang belum satu suara.
"Ini sebenarnya yang dari sore ribut-ribut. Kosgoro 57 dan SOKSI, masing-masing ada dua. Bahkan tadi muncul satu lagi Kosgoro 57 pimpinan Ridwan Hisjam, jadi tiga," kata Wakil Ketua Umum Golkar Yorrys Raweyai di arena Munaslub.
BACA JUGA: Sstt... Dengerin Nih Pengakuan Setnov Soal Ketiduran di Munaslub
Singkat cerita, ada kader Kosgoro 57 yang masih protes dan teriak-teriak di dalam ruang sidang karena belum satu suara. Menurut Yorrys, yang protes adalah kader Kosgoro 57 pimpinan Aziz Syamsuddin. Untuk menjaga ketertiban rapat, terpaksa dibawa ke luar ruangan.
Protes dilakukan karena tidak puas dengan keputusan rapat yang diketok pimpinan sidang Nurdin Halid. Poinnya, bila dalam pemilihan Ketum nanti Kosgoro 57 maupun SOKSI yang masing dua kepengurusan tidak satu suara, maka hak pilihnya didrop.
BACA JUGA: Tiga Hal Ini jadi Penentu Nasib TV Swasta
"Tadi karena perbedaan masih ribut-ribut, dibawa keluar. Tadi mencoba melawan (petugas keamanan). Biasalah," tambahnya.
Saat ini, situasi sudah kembali tenang dan agenda berlanjut pada penyampaian pandangan DPD I dan II atas LPj Aburizal Bakrie. Selain Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, forum terbuka tersebut juga dihadiri Luhut Binsar Panjaitan, kader Golkar yang menjabat Menkopolhukam.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin Sebut Timses Akom Inisiator Konferensi Pers 7 Ketum
Redaktur : Tim Redaksi