jpnn.com - JAKARTA- Ternyata insiden penerjun payung prajurit TNI di Piala Sudirman terjadi dua kali. Satu orang prajurit juga tidak berhasil mendarat gagah di tengah Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (24/1).
Dari informasi yang diperoleh JPNN, prajurit itu bernama Serda Handy Sunarya, dari Markas Denmatra I Paskhas. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan hal tersebut. "Tapi selamat, enggak apa-apa dia," ujar Gatot.
BACA JUGA: Wagub DKI Jakarta Resmikan Lapangan Street Soccer
Informasi yang diperoleh JPNN, pada pukul 19:30 WIB pesawat C295 take off dari Halim menuju GBK dengan membawa 30 peterjun.
Pukul 20:30 WIB TOT exit peterjun pertama, Serda Handy sebagai peterjun ke 13 run 1 shorty 1 dengan membawa bendera kesebelasan Arema.
BACA JUGA: Begini Reaksi Para Petinggi TNI Lihat Anak Buah Nyangkut di Atap GBK
Setelah exit dari pesawat pukul 20.32 WIB Serda Handy melakukan pelayangan inside target hingga opening dengan normal. Begitu payung mengembang baru terasa kemudi ringan. Dari situ diketahui bahwa kemudi kanan putus sehingga payung susah untuk dikendalikan. Mengetahui kemudi kanan putus, Serda Handy berupaya untuk mengarahkan payung ke tempat yang aman berlawanan dengan arah angin (up wind) tapi dikarenakan angin yang kencang payung terbawa menjauh dari GBK.
Pukul 20.47 WIB Serda Handy mendarat di area perumahan tepat di atap kaca rumah warga Jl. Cibulan III No. 3 Kelurahan Petogokan Kec. Keb Baru Jaksel.
Begitu mengetahui suara keras pecahan kaca, pemilik rumah melihat ke tempat kejadian. Tidak lama kemudian warga berbondong-bondong menghampiri ke tempat kejadian untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
BACA JUGA: Aremania Suporter Terbaik, PS TNI Tim Paling Fairplay
Sempat diteriakin maling akhirnya seorang warga menyampaikan bahwa ada peterjun TNI yang mendarat nyasar dan memerlukan pertolongan. Dengan dibantu warga Serda Handy dievakuasi dari atap.
Ia mengalami luka sobek di paha kanan atas bagian belakang sepanjang 20 cm sedalam 2 cm melintang dari kanan ke kiri serta pendarahan yang hebat akibat menabrak atap kaca tebal.
Salah seorang warga langsung melarikan Serda Handy ke RS Sam Marie di Jalan Wijaya dengan sepeda motor. Sesampainya di RS Sam Marie mendapatkan perawatan pertama sambil dilaporkan kepada Panitia.
Begitu pendarahan berkurang Serda Handy langsung dievakuasi dengan ambulance menuju RS Marinir Cilandak untuk melaksanakan perawatan lebih intensif. Pukul 23.00 WIB dilaksanakan operasi untuk menutup luka robek Serda Handy dengan jahitan. Selanjutnya ia dirawat di paviliun VVIP Bougenvil No.4. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitra Kukar Juara Piala Jenderal Sudirman
Redaktur : Tim Redaksi