jpnn.com - BEKASI – Setelah tiga anak tewas di danau buatan milik Perumahan Segarjaya, Desa Segarjaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Senin (16/5) lalu. Kasus yang sama kembali terulang. Kali ini, tiga bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kembali tewas tenggelam di danau buatan Perum Darmawangsa, RT 04 RW 01, Desa Satriajaya, Tambun Utara, Kota Bekasi, Minggu (5/6) sore.
Dua dari bocah yang tewas tenggelam itu merupakan kakak beradik, yaitu bernama Roni bin Romlih, 8, Rian bin Romlih, 6. Sedangkan satu lagi rekannya bernama Dana Saputra bin Sakam, 6. Ketiga korban beralamat di Kampung Gabung, Tambun Utara itu tewas setelah tercebur ke danau buatan usai bermain layang-layang.
BACA JUGA: Duh, Kondisi Terminal Kalideres Mengecewakan
Seperti dikutip dari Indopos (Jawa Pos Group), ketiga korban bersama rekan-rekan lainnya sedang bermain layang-layang di dekat danau buatan milik Perumahan Darmawangsa. Saking asiknya bermain layang, tiba-tiba salah satu korban bernama Roni terpelesek ke danau buatan saat menarik benang.
Mengetahui rekannya tenggelam dan meminta pertolongan, Rian bersama Dana mencoba melakukan pertolongan dengan cara masuk kedalam danau. Sedangkan rekan lain menunggu di luar. Namun, naas keduannya juga ikut tenggelam karena tidak bisa berenang. Melihat ketiga korban sudah tenggelam, rekan korban lainnya teriak minta tolong kepada warga sekitar.
BACA JUGA: Yusril Ingatkan Ahok Tak Sembarangan Perintah Ketua RT/RW
Warga yang mendengar itu langsung berdatangan ke arah suara tersebut dan berusaha mencari korban yang tenggelam. Informasi ini juga langsung sampai di telinga aparat polisi. Dua jam kemudian setelah dilakukan pencarian ketiga korban akhir berhasil ditemukan. Namun, sudah tidak bernyawa lagi.
”Korban tenggelam Minggu (5/6) sore. Dan baru ditemukan oleh tim SAR dua jam kemudian, dengan kondisi sudah tak bernyawa,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Endang Longloa, Senin (6/6).
BACA JUGA: PDIP: Ahok Mulai Goda-goda Parpol Lagi
Endang mengatakan, Korban Roni dan Rian diketahui merupakan kakak beradik. Orangtua korban telah membuat surat penyataan tidak mau dilakukan visum terhadap ketiga jasad korban. ”Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan visum dengan membuat surat penyataan yang disaksikan kepala desa setempat," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga yang ikut melakukan pencarian, Hadi Farzan, mengatakan danau buatan itu sedang diperbaiki oleh pengembang. "Danau lumayan dalam karena sedang diperbaiki pengembang,” ujarnya. Dia mengatakan, ketiga korban meninggal telah dimakamkan semalam oleh kelurga masing-masing.
Hadi mengaku, di areal sekitar danau memang jauh tidak diberi pagar pembatas. Ditambah lagi, danau tersebut dari pengawasan sejumlah warga. Sehingga, setiap anak-anak yang bermain di areal tersebut tidak dapat terpantau. ”Kalau saya sih anjurin, danau itu diberi pagar pembatas, biar setiap anak-anak mendekati tidak bisa,” tandasnya. (dny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Sahabat di Kalideres Diminta Turunkan Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi