WASHINGTON--Asteroid besar yang diprediksi bakal menghancurkan segala kehidupan di Bumi dianggap bukan lagi ancaman. Pasalnya, kajian terbaru ilmuwan NASA atas asteroid tersebut menunjukkan hasil sebaliknya.
Dijelaskan, para astronom telah melakukan pengamatan saat asteroid yang dinamakan Apophis itu melewati Bumi Rabu kemarin dari jarak yang relatif aman yaitu 9 juta mil atau sekitar 14,5 juta kilometer. Dari kalkulasi trayektori batu antariksa tersebut dan astronom yakin bahwa asteroid tidak akan menghantam Bumi pada 13 April 2036 seperti yang ditakutkan sebelumnya.
Karenanya, mereka menyangkal teori sebelumnya yang mengatakan asteroid besar akan mengakibatkan kiamat di Bumi pada 2036. "Kajian lebih jauh menunjukkan asteroid bukan lagi ancaman yang akan menghantam Bumi 20 tahun mendatang," ungkap Donald Yeomans, manager of NASA’s Near Earth Object Program seperti dikutip Time (10/1).
Berukuran lebih dari 323 meter, batu yang disebut Apophis itu dapat menimbulkan kerusakan besar pada daerah yang terhantam dan menyebabkan tsunami. Namun dengan ukuran itu tidak dapat memicu kemusnahan di muka Bumi.
Salah satu teori yang menonjol mengenai punahnya dinosaurus dan spesies-spesies lain 65 juta tahun yang lampau diperkirakan adanya meteorit berukuran 6 mil yang menghantam Bumi dan menghamburkan sejumlah besar debu ke udara, sehingga membuat planet ini dingin dan gelap.
Sekitar sembilan tahun lalu, ketika para astronom pertama kali melihat Apophis, mereka memperkirakan ada 2,7 persen batu tersebut akan jatuh ke Bumi. Kemudian kemungkinan tersebut diturunkan menjadi 1 berbanding 250 ribu. Sekarang, kemungkinan itu sudah diabaikan.
"Tidak ada kemungkinan asteroid besar jatuh pada 2036, Itulah sebabnya kita melacak asteroid tersebut supaya bisa yakin mereka tidak akan mendekat dengan jarak yang berbahaya," tambahnya.
Yeomans mengatakan asteroid dengan nama yang diambil dari ular jahat dalam mitologi Mesir itu, tidak akan lebih dekat daripada 19.400 mil dari Bumi. (Esy/jpnn)
Dijelaskan, para astronom telah melakukan pengamatan saat asteroid yang dinamakan Apophis itu melewati Bumi Rabu kemarin dari jarak yang relatif aman yaitu 9 juta mil atau sekitar 14,5 juta kilometer. Dari kalkulasi trayektori batu antariksa tersebut dan astronom yakin bahwa asteroid tidak akan menghantam Bumi pada 13 April 2036 seperti yang ditakutkan sebelumnya.
Karenanya, mereka menyangkal teori sebelumnya yang mengatakan asteroid besar akan mengakibatkan kiamat di Bumi pada 2036. "Kajian lebih jauh menunjukkan asteroid bukan lagi ancaman yang akan menghantam Bumi 20 tahun mendatang," ungkap Donald Yeomans, manager of NASA’s Near Earth Object Program seperti dikutip Time (10/1).
Berukuran lebih dari 323 meter, batu yang disebut Apophis itu dapat menimbulkan kerusakan besar pada daerah yang terhantam dan menyebabkan tsunami. Namun dengan ukuran itu tidak dapat memicu kemusnahan di muka Bumi.
Salah satu teori yang menonjol mengenai punahnya dinosaurus dan spesies-spesies lain 65 juta tahun yang lampau diperkirakan adanya meteorit berukuran 6 mil yang menghantam Bumi dan menghamburkan sejumlah besar debu ke udara, sehingga membuat planet ini dingin dan gelap.
Sekitar sembilan tahun lalu, ketika para astronom pertama kali melihat Apophis, mereka memperkirakan ada 2,7 persen batu tersebut akan jatuh ke Bumi. Kemudian kemungkinan tersebut diturunkan menjadi 1 berbanding 250 ribu. Sekarang, kemungkinan itu sudah diabaikan.
"Tidak ada kemungkinan asteroid besar jatuh pada 2036, Itulah sebabnya kita melacak asteroid tersebut supaya bisa yakin mereka tidak akan mendekat dengan jarak yang berbahaya," tambahnya.
Yeomans mengatakan asteroid dengan nama yang diambil dari ular jahat dalam mitologi Mesir itu, tidak akan lebih dekat daripada 19.400 mil dari Bumi. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senjata Laser Jerman Tembak Jatuh Pesawat
Redaktur : Tim Redaksi