Asteroid di Luar Angkasa Bakal Ditambang

Untuk Mencari Emas dan Platinum

Rabu, 25 April 2012 – 10:01 WIB

SEATTLE - Kisah film fiksi populer Avatar tentang invasi manusia ke sebuah planet asing untuk menambang hasil alam tampaknya bakal  menjadi kenyataan dalam 10 tahun ke depan. Selasa (24) kemarin, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang salah satu pendirinya adalah sutradara Avatar, James Cameron, mengungkapkan kesiapannya untuk melakukan ekspedisi ke asteroid guna menggali emas dan platinum.

Banyak pihak bersikap skeptis merespon niatan perusahaan patungan bernama Planetary Resources itu karena teknologi dan biaya yang dibutuhkan akan sangat tinggi. Meski platinum dan emas saat ini dihargai sekitar USD 1,600, namun jumlah keuntungan penjualan akan sulit mengembalikan besaran modal yang dibutuhkan unutk perjalanan. Sebagai catatan, sebuah misi badan antariksa AS, NASA untuk membawa pulang hanya 2 ons partikel asteroid saja diperkirakan bakal menghabiskan dana sebesar USD1 milyar.

Meski demikian beberapa tokoh di balik perusahaan itu layak untuk optimis karena mereka adalah orang yang menggagas plesiran ke luar angkasa bagi orang-orang berkocek tebal.  Ide plesiran ke luar angkasa dulunya juga dianggap tidak mungkin karena biaya yang terlalu tinggi. Selain Cameron dan Diamandis, perusahaan ini juga dimiliki Larry Page yang tidak lain adalah presiden direktur situs pencari online Google.

“Sejak muda saya selalu ingin menjadi penambang asteroid. Saya selalu memandang ide ini dapat dijadikan kenyataan,” ucap Peter Diamandis, salah satu pendiri Planetary Resources, dalam suatu konferensi pers di Museum Penerbangan di Seattle. Pria itu juga merupakan pendiri dan direktur di Space Adventures, Ltd, sebuah perusahaan yang telah menerbangkan delapan warga sipil ke stasiun luar angkasa internasional dengan pesawat ulang-alik rancangan sendiri.
 
Sebagaimana dilaporkan AP Rabu (25/4), tahap pertama yang akan dicapai dalam 2 tahun ke depan adalah membuat teleskop khusus yang bisa membantu mereka mencari tipe asteroid baik untuk ditambang. Selanjutnya, ucap Diamandis, perusahaan akan menggunakan pesawat yang seluruhnya dioperasikan oleh robot untuk “memeras” bahan bakar roket dan mineral berharga dari batu-batuan yang rutin bergerak di sekitar orbit bumi. Pada tahun 2020, perusahaan menargetkan sudah memiliki stasiun pengisian bahan bakar sendiri di luar angkasa.

Eric Anderson, salah seorang pendiri Planetary Resources yang juga bersama dengan Diamandis menciptakan gagasan tur luar angkasa komersil, mengatakan bahwa perusahaan mereka akan membalikkan keraguan para kritikus. Menurutnya, asteroid atau meteor juga akan ditambang untuk mengambil air yang dapat diminum sekaligus diproses menjadi bahan bakar.

Oleh para ilmuwan, asteroid memang sejak lama dianggap kaya akan sumber daya alam.  Hal ini karena benda luar angkasa yang bisa berukuran panjang sampai lebih dari 16 km tersebut terbentuk dari sisa-sisa pembentukan planet milyaran tahun yang lalu dan struktur utamanya adalah batu-batuan dan metal.(AP/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinggalkan Kartu, ATM di Jepang Gunakan Pemindai Sidik Jari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler