Asty Ananta Promosi Ludruk di Twitter

Sabtu, 05 Juni 2010 – 12:48 WIB

MESKI terkesan cuek, Asty Ananta ternyata peduli pada kelestarian budayaBuktinya, gadis asal Semarang itu terlibat dalam pementasan ludruk khas Jawa Timur

BACA JUGA: Badai Bentuk Band Baru

Melakoni peran yang berbeda 180 derajat dari karakter aslinya, Asty dibayar dengan mata uang Inggris


"Ini pementasan ludruk pertama saya

BACA JUGA: Ririn Ekawati Fokus di Film

Saya merasa bangga karena di sini bisa ikut melestarikan budaya bangsa," ujarnya di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, kemarin
DARA kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 19 Juni 1984 itu mengaku langsung tertarik saat diminta terlibat dalam pementasan ludruk bertajuk Sumpah Pocong tersebut

BACA JUGA: Semangat Tanpa Narkoba



Meski harus bermain dengan para senior yang sudah lama menekuni kesenian ludruk, Asty mengaku tidak canggungDia justru mendapatkan banyak ilmu dari para seniornya seperti Djoko Mulyono, Iin Ray Sahetapy, Eko DJ, dan Tessy"Bermain ludruk dengan senior-senior adalah suatu kebanggaanSaya merasa nyaman dengan latihan ludruk kali ini karena banyak dapat ilmu dari seniorIni juga sebagai ajang kumpul dengan para senior seni ludruk," katanya


Lakon yang berbeda 180 derajat dari karakter aslinya, sempat membuat anak sulung dari tiga bersaudara itu mengalami kesulitanTetapi bimbingan dan dukungan dari para senior, membuatnya mampu melewati kesulitan tersebut"Peran saya di sini manja dan centilPadahal aslinya kan saya pemalu," imbuhnya lantas tersenyum

Pemilik nama lengkap Annastya Yuntya Eka Wardhani itu mengaku tidak mengalami kesulitan bahasa saat bermain dalam acara iniMenurutnya, bahasa Jawa Timur tidak berbeda jauh dengan bahasa Jawa Tengah, daerah asalnya"Walaupun dengan bahasa Jawa Timur, saya tidak kesulitan karena bahasanya dekat dengan bahasa Jawa Tengah, tidak ada masalah sama sekali," akunya

Agar banyak yang menonton aksinya di panggung ludruk itu, Asty mengaku sempat mempromosikan pementasan itu melalui situs jejaring sosial twitterDia berharap, makin banyak generasi muda yang tertarik untuk ikut melestarikan kesenian ludruk.

"Ludruk ini adalah bentuk kegiatan promosi saya kepada anak muda agar bisa mencintai seni budaya bangsaDi twitter saya juga mempromosikan ludrukMulai dari jadwal pementasan hari ini sampai meng-upload foto gamelan di twitter," terangnya

Mengenai bayaran, dia enggan mengungkapkan angka nominalnyaTetapi yang pasti, bintang sinetron Cewek Komersil itu dibayar menggunakan mata uang asing"Jujur saya di sini dibayar pakai poundsterlingDibayarnya nggak cash, tapi pakai deposito," ungkapnya(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TAMARA - Antara Suami dan Sahabat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler