Asyik Menelepon, Sopir Ditabrak KA

Sabtu, 17 November 2012 – 13:33 WIB
TASIK – Malang nasib Asep Ibrahim Rusmana (44) warga Parakanhonje Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Saat menyeberang rel kereta, dia yang saat itu asyik menelepon, tertabrak kereta api (KA) Kutojaya di KM 264, Panoongan, Sukamaju Kaler, Indihiang, kemarin. Akibatnya, sopir angkot 05 itu meninggal dunia di tempat kejadian. 

Kapolsek Inidhiang, Kompol Indra Budi menerangkan insiden terjadi sekitar pukul 13.15. Ketika itu korban hendak menemui temannya di sekitar TKP. Namun saat berjalan menuju temannya yang sedang bekerja di kebun, dia menggunakan HP. “Diduga korban asyik memakai HP, jadi saat kereta muncul tidak diketahui korban,” terang Indra Budi.

Dia menyebutkan kereta jurusan Kotoharjo–Kiara Condong Bandung yang menabrak korban itu, muncul arah timur ke barat atau arah Tasik–Bandung. Tubuh korban terpental hingga belasan meter.

“Kondisi tubuhnya mengenaskan. Kepala belakang remuk, gigi depan rontok, kaki kanan patah dan lainnya, red) Jasad korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Tasikmalaya untuk di pulasara,” sebutnya.

“Informasi dari saudaranya, (korban) mau ada urusan ke Iyang di sekitar TKP, sedangkan motornya disimpan di luar jalir rel KA,” tandasnya.

Kematian Asep menyisakan duka bagi keluarganya. Istri Asep tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Keluarga tidak menyangka, pria yang sehari-harinya sebagai sopir angkot tersebut meninggal dengan tragis. Padahal, keluarga hanya mengetahui korban saat itu sedang menjalankan pekerjaannya sebagai sopir.

”Saya tidak tahu gimana kejadiannya, yang saya tahu kakak ipar saya sedang kerja. Entah mau apa dan naik apa kakak ipar saya saat itu saya tidak tahu. Jika saya menjawab, takutnya salah,” ungkap adik ipar korban, Endang saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tasikmalaya, Jumat (16/11).

Menurutnya, ia dan istri korban sangat syok mendengar korban sudah berada di RSUD dan dikabarkan tertabrak kereta. ”Saya mendapat kabar dari teman korban, lalu saya bergegas berangkat ke sini,” terangnya didampingi istri korban yang terus menangis.

Ia mengaku terpukul dengan kejadian itu. Namun, ia dan keluarga mencoba untuk merelakan kepergian korban.

Dikatakan Endang, korban meninggalkan seorang anak dengan pernikahannya yang sekarang. Sementara satu anak lagi dari pernikahan terdahulu.

Menurut Endang, korban akan dibawa ke rumah orangtuanya untuk selanjutnya dimakamkan di Kampung Nagrog, Kecamatan Indihiang. ”Kami akan membawanya ke Nagrog,” pungkasnya. (dem/mg6)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Oknum Guru Perkosa Kambing

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler