Asyik... Sampai Jumpa di Tour de Flores 2017

Rabu, 25 Mei 2016 – 23:08 WIB
Tour de Flores bakal berlanjut tahun depan. Foto: indonesia.travel

jpnn.com - LABUAN BAJO - Para pemangku event Tour de Flores 2016 sepakat, balap sepeda internasional yang menyusuri dari ujung timur Larantuka sampai Labuan Bajo itu bakal dilanjutkan seri-2 tahun depan. Menpar Arief Yahya, Menpora Imam Nahrawi, Gubernur NTT Frans Lebu Raya sudah satu kata, 2017 harus dibuat lebih rapi, lebih besar, dan lebih sempurna lagi. "Sampai jumpa di TDF 2017," kata Menpar Arief Yahya dalam press conference di Kantor Bupati Manggarai Barat itu. 

Begitupun para sponsor, James Riyadi Lippo Group, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia yang berada di lokasi finish etape akhir itu. Mereka setuju melanjutkan event yang menyita perhatian banyak masyarakat itu. "Kita buat Flores semakin terkenal di dunia dari olahraga TDF yang sudah kita bangun bersama ini," ucap James Riyadi semangat. 

BACA JUGA: Bule Mabuk itu Rupanya Tamu Liar yang Masuk ke Hotel Inna Kuta

Gubernur Frans juga memohon kepada dua kementerian itu untuk kembali memprogramkan TDF di 2017. Dia sudah merencanakan untuk menggunakan jalur yang tahun ini dilalui. Baru tahun 2018 nanti dia mengusulkan untuk melewati jalur utara, menyusuri pantai Flores. 

"Saat ini jalannya masih belum bagus, dalam dua tahun ini biar diperbaiki. Kalau soal pemandangan, pantai utara sangat indah," jelas Frans Lebu Raya. 

BACA JUGA: Setelah Ngaku Spiderman, Si Bule Mabuk itu Ancam Bunuh Diri

Dia menjelaskan, TDF 2016 ini adalah gagasan besar. Biasanya ide besar selalu menimbulkan polemik. Apalagi ini direncanakan hanya dalam waktu 6 bulan. "Tetapi akhirnya, semua bisa mengerti, semua mendukung, dan akhirnya sukses," ungkap Frans, yang berjanji setelah ini akan melakukan evaluasi 2016 dan membangun komitmen untuk 2017. 

"Manfaat buat daerah sangat besar. Jalan-jalan yang dilalui menjadi mulus sepanjang 661 kilometer. TDF juga memberikan motivasi masyarakat Flores, terutama anak-anak muda untuk maju. Optimisme dan semangatnya semakin tinggi. Manfaatnya tidak langsung dirasakan sekarang. Bali itu masa lalu, sudah kuat pariwisatanya. Lombok NTB itu masa kini! NTT itu masa depan!" jelasnya. 

BACA JUGA: HEBOH, Ada Bule Mabuk Naik ke Atap Hotel di Kuta..

Frans juga mengingatkan kepada warganya tentang kebersihan. Sampai tiga kali Frans menyebut: bersih, bersih, bersih! Wisatawan tidak mau melihat yang jorok-jorok. "Pak Menko Maritim sempat mengingatkan, agar senyum!" tuturnya. 

Menpar Arief Yahya menyebut ada tiga sukses di Tour de Flores 2016 ini. Pertama, sukses pelaksanaan, yang merupakan gabungan antara sport (olahraga) dan tourism (pariwisata). Kedua, sukses membuat Flores terkenal di seluruh dunia. Dalam seminggu terakhir selalu menjadi trending topic di media sosial. "Ketiga, sukses menjadi hiburan rakyat, pesta rakyat, seluruh masyarakat hadir di selanjang race yang dilalui balap sepeda ini," ungkap Arief Yahya. 

Tiga sukses itu merupakan modal untuk menggelar event yang sama di tahun 2017. Memang ada satu dua kekurangan, entah itu soal koordinasi maupun pelaksanaan teknis di lapangan. Pengalaman ini bisa dijadikan bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan di pelaksanaan tahun depan. "Sport tourism seperti ini adalah cara cerdas, cara pintar, untuk mempopulerkan destinasi pariwisata Flores," tandasnya. 

Suasana panas di titik finish, yang persis di depan halaman Kantor Bupati Manggarai Barat itu tidak membuat warga beranjak dari pembatas. Mereka yang memakai payung pun rela untuk menyimpan alat berteduh dari terik matahari itu. "Ini menjadi semacam pesta rakyat, jadi dalam suasana apapun, mereka terhibur," kata Arief Yahya. 

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mensupport kegiatan ini. "Tour de Flores memang tidak dirasakan sekarang. Saya pengalaman dengan Sail Komodo, begitu selesai dibangun lapangan terbang dan sekarang sudah punya rumah sakit internasional. Sekarang Labuan Bajo menjadi seperti sekarang," ucap Agustinus. 

Chairmen TDF 2016, Primus D mengajak semua audience untuk bertepuk tangan, sebagai rasa syukur atas berakhirnya event ini. "Dari 100 pembalap sepeda yang ikut start, sekitar 70 an atlet yang sukses sampai di garis finish. Kita sudah menorehkan sejarah baru dengan event internasional pertama di NTT," ucap Primus. 

Dia menyebut, tidak mudah menyelenggarakan TDF 2016 ini. Pengurus ISSI, Raja Sapta Okto Hari menjelaskan, event seperti ini hanya bisa dijalankan oleh orang yang sudah berpengalaman. "Tetapi kami bisa menjalankan dengan baik, dari start di Larantuka sampai finish di Labuan Bajo," papar Primus.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awalnya Digigit Anjing, Sakit Parah, Duh...Membakar Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler