jpnn.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah berhasil memulihkan 251.037 hektare lahan kritis dengan reboisasi dan penghijauan di hutan negara serta hutan rakyat di Jawa Tengah.
Hal itu dicapai sejak periode pertama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2014 lalu.
BACA JUGA: Eks Pengurus PDIP Jakarta Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Presiden
Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Soegiharto menuturkan pada 2013 tercatat lahan kritis di Jawa Tengah mencapai 634.598 hektare.
"Secara umum di Jateng di kurun waktu 2014-2021, kami sudah menangani sekitar 39,5 persen dari luas lahan kritis yang tercatat di 2013. Itu di eranya Pak Ganjar di periode satu dan dua," kata Soegiharto dalam keterangannya, Rabu (27/7).
BACA JUGA: Santri di Blitar Doakan Ganjar Pranowo Berhasil di Pilpres 2024
Dia menjelaskan pemulihan lahan dan hutan dilakukan dengan menanam 101 juta batang pohon.
"Selama periode Pak Ganjar, sebenarnya beliau sangat menekankan bahwa aspek upaya pemulihan lingkungan ini sangat penting, salah satu visi beliau cintai lingkungan," lanjutnya.
BACA JUGA: Srikandi Sumut: Ganjar Sosok Pemimpin yang Peduli Terhadap Perempuan
Dia menjelaskan pihaknya menanam pohon seperti sengon, jati, mahoni, pinus, damar, jabon, suren, kayu putih, dan lainnya.
"Kalau untuk pelestarian dan sahabat air, kita pilih pohon gayam, aren, beringin, bulu, mangrove, ketapang, kepoh, dan lainnya,” ungkapnya.
Seogiharto juga menyebutkan gerakan tanam pohon dilakukan Ganjar secara masif dengan aktif mengajak.
"Beliau (Ganjar Pranowo, red) tidak mau hanya seremonial. Saat ini, konteks kesadaran masyarakat sangat tinggi (menanam pohon)," pungkas Seogiharto.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra