JAKARTA - Dari 560 orang calon legislatif (caleg) Partai Golkar, beberapa di antaranya ternyata tidak melewati proses seleksi. Caleg yang lolos tanpa seleksi ini ditunjuk langsung oleh sang ketua umum, Aburizal Bakrie (Ical).
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan bahwa para caleg "titipan" bosnya itu dianggap memiliki kualitas baik.
"Misalnya itu Misbhakun, dan beberapa yang lainnya. Selama dia berkualitas nggak masalah, totalnya ada 12 orang," kata Idrus kepada wartawan di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (21/4).
Idrus menjelaskan, mekanisme ini adalah diskresi ketua umum partai. Hal tersebut memang diperbolehkan dan telah diatur dalam AD/ART partai.
Sebenarnya, lanjut Idrus, ketua umum boleh menetapkan lebih banyak calon lagi. Tetapi, Aburizal Bakrie hanya mengajukan 12 orang caleg saja.
"Diskresi ketum itu 5 persen. Jadi ketum bisa ajukan nama sampai 38 orang. Tapi dia cuma gunakan 12 orang," ungkap Idrus.
Sementara untuk caleg lainnya harus melalui program orientasi fungsionaris. Menurut Idrus, program orientasi ini dilangsungkan selama 1 tahun. "Kita persiapkan caleg ini, kita cermati integritasnya, dedikasinya, bagaimana visi misinya," paparnya.
Sebelum menetapkan DCS, Partai Golkar juga melakukan survei di 77 daerah pemilihan (dapil). Survei ini sebagai upaya verifikasi kepada masyarakat mengenai kualitas caleg yang bakal didaftarkan.
Lebih lanjut, Idrus menegaskan bahwa mekanisme penentuan caleg yang diterapkan Partai Golkar mengedepankan kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar anggota legislator yang dihasilkan partai berlambang pohon beringin itu bisa produktif dalam menjalankan tugasnya.
"DCS yang diproyeksikan untuk atasi permasalahan yang ada di DPR, persoalan kinerja, produktivitas. Karena itu kami lebih mengedepankan kompetensi," pungkasnya. (dil/jpnn)
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan bahwa para caleg "titipan" bosnya itu dianggap memiliki kualitas baik.
"Misalnya itu Misbhakun, dan beberapa yang lainnya. Selama dia berkualitas nggak masalah, totalnya ada 12 orang," kata Idrus kepada wartawan di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (21/4).
Idrus menjelaskan, mekanisme ini adalah diskresi ketua umum partai. Hal tersebut memang diperbolehkan dan telah diatur dalam AD/ART partai.
Sebenarnya, lanjut Idrus, ketua umum boleh menetapkan lebih banyak calon lagi. Tetapi, Aburizal Bakrie hanya mengajukan 12 orang caleg saja.
"Diskresi ketum itu 5 persen. Jadi ketum bisa ajukan nama sampai 38 orang. Tapi dia cuma gunakan 12 orang," ungkap Idrus.
Sementara untuk caleg lainnya harus melalui program orientasi fungsionaris. Menurut Idrus, program orientasi ini dilangsungkan selama 1 tahun. "Kita persiapkan caleg ini, kita cermati integritasnya, dedikasinya, bagaimana visi misinya," paparnya.
Sebelum menetapkan DCS, Partai Golkar juga melakukan survei di 77 daerah pemilihan (dapil). Survei ini sebagai upaya verifikasi kepada masyarakat mengenai kualitas caleg yang bakal didaftarkan.
Lebih lanjut, Idrus menegaskan bahwa mekanisme penentuan caleg yang diterapkan Partai Golkar mengedepankan kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar anggota legislator yang dihasilkan partai berlambang pohon beringin itu bisa produktif dalam menjalankan tugasnya.
"DCS yang diproyeksikan untuk atasi permasalahan yang ada di DPR, persoalan kinerja, produktivitas. Karena itu kami lebih mengedepankan kompetensi," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PD Butuh Banyak Orang untuk Membesarkannya
Redaktur : Tim Redaksi