jpnn.com - Kulit yang bersih, mulus dan tanpa noda adalah impian setiap wanita. Sayangnya, kehadiran bercak cokelat yang mengganggu penampilan seakan merenggut mimpi tersebut begitu saja.
Tak perlu khawatir, ada berbagai cara menghilangkan bercak cokelat di wajah sesuai dengan penyebabnya.
BACA JUGA: Benarkah Lidah Buaya Bisa Mengobati Biduran?
Di dalam dunia medis, bercak cokelat disebut sebagai hiperpigmentasi. Umumnya, penyebab bercak cokelat di wajah adalah infeksi, alergi, peradangan, hingga penuaan.
Cara mengatasi bercak cokelat di wajah bervariasi tergantung dengan penyebabnya.
BACA JUGA: Serum Alami tanpa Pewarna ini Bagus untuk Meremajakan Kulit Wajah
1. Hiperpigmentasi Pascainflamasi
Hiperpigmentasi pascainflamasi adalah bercak cokelat yang terjadi akibat adanya kelainan kulit sebelumnya. Alergi, jerawat, luka, dan infeksi adalah beberapa kelainan kulit yang menimbulkan bercak cokelat jenis ini.
BACA JUGA: Pesan Pak Doni: Abai Protokol Kesehatan Bakal Dimintai Tanggung Jawab di Akhirat
Warna cokelat yang muncul dapat terlihat semakin jelas dan berwarna lebih tua jika Anda sering menggaruk atau mengelupasnya. Mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap dan sering terpapar sinar matahari akan lebih mudah mengalami kelainan ini.
Sebenarnya, bercak cokelat tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Namun, memerlukan waktu yang lebih lama dan berbeda-beda untuk setiap orang. Jika ingin menghilangkannya dengan waktu cepat, yang perlu Anda lakukan adalah mengoleskan tabir surya dengan minimal SPF 30 setiap pagi sebelum beraktivitas ke luar rumah.
Anda pun dapat menggunakan pencuci wajah yang mengandung asam salisilat atau AHA untuk membantu pengelupasan kulit lebih cepat. Atau dapat pula menggunakan serum vitamin C, krim khusus dari dokter, dan melakukan pengelupasan kimiawi untuk mendapatkan kulit mulus bebas noda.
2. Melasma
Melasma adalah bercak cokelat yang cukup luas, dan umumnya mengenai kedua sisi wajah secara simetris (kanan dan kiri). Ini biasanya ditemukan di dahi, pipi, batang hidung, dan dagu.
Melasma umumnya dialami oleh wanita yang sering terpapar matahari dan tidak menggunakan tabir surya. Wanita hamil juga rentan terkena melasma karena faktor hormonal.
Untuk mengatasi melasma, selalu gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30, yang diulang penggunaannya setiap dua jam sekali. Lakukan juga perawatan di dokter kulit, berupa pengelupasan kimiawi, laser, dan penggunaan krim secara teratur.
3. Lentigo Senilis
Lentigo senilis adalah bercak cokelat yang diakibatkan oleh penuaan. Bercak bulat atau oval ini umumnya muncul pada mereka yang berusia paruh baya. Jumlah lentigo akan bertambah banyak jika tidak menggunakan tabir surya dengan teratur.
Apabila ibu, nenek, atau tante Anda juga memiliki banyak lentigo, besar kemungkinan ‘bakat’ tersebut juga dapat menular kepada Anda. Untuk mengatasinya, selalu gunakan tabir surya sebelum bepergian, serta lakukan perawatan di dokter kulit secara teratur untuk mengusir lentigo pergi dari wajah Anda.
Meski kini ada jenis bercak cokelat yang justru menjadi tren riasan wajah, seperti flek gelap di area pipi atau biasa disebut freckles, namun hendaknya Anda tetap menjaga kulit tetap terlindung. Sinar matahari selain dapat menyebabkan timbulnya bercak gelap, juga dapat memicu munculnya tanda penuaan lain.
Pastikan Anda memakai tabir surya dengan minimal SPF 30 setiap kali keluar rumah. Ulangi penggunaannya setiap dua jam sekali.
Jika Anda memiliki keluhan terkait bercak cokelat yang tidak dapat diatasi sendiri di rumah, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Nantinya, dokter akan mendiagnosis penyebabnya serta melakukan penanganan yang tepat untuk membantu memudarkan bercak cokelat tersebut.(FY/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy