jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi Bali berencana mengelurkan peraturan penghentian penjualan sepeda motor dan mobil. Langkah ini diambil untuk menghentikan kemacetan yang semakin parah di Bali dan guna menekan kepemilikan kendaraan pribadi.
Gubernur Provinsi Bali, I Made Mangku Pastika menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan wacana yang bernama 'zero growth' untuk pembelian mobil dan motor. Menurut dia saat ini ada empat titik kemacetan di Bali yakni di Denpasar, Tabanan, Gianyar dan Badung.
BACA JUGA: Satpol Dilatih TNI-Polri
"Ini memang masih wacana, belum dilaksanakan secara menyeluruh," ucap Mangku saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/11).
Mangku juga tak menampik bahwa wacana yang ia gulirkan ini mendatangkan banyak protes dari berbagai pihak. Kendati begitu, dia tak gentar untuk menjalankan wacana itu.
BACA JUGA: Berharap Djohermansyah Berbuat Terbaik untuk Riau
"Wacana zero growth sudah berlangsung tiga pekan ini dan banyak yang protes. Memang tidak mudah merubah mind set masyarakat, tapi kami harus berani stop pembelian kendaraan mengingat saat ini sudah ada 2,7 juta unit kendaraan, 2,1 juta unit motor dan mobil sebanyak 600 ribu unit," terang dia.
Dari 2,7 juta kendaraan roda dua dan empat, 96 persennya merupakan kendaraan pribadi dan sisanya merupakan angkutan transportasi publik. Wacana penghentian ini nantinya juga akan diikuti dengan penutupan kantor perizinan samsat untuk mengurus surat-surat kendaraan bermotor. Pasalnya jika penambahan jumlah kendaraan pribadi tidak dihentikan, dia khawatir Bali akan hancur lantaran beralih fungsi lahan.
BACA JUGA: Polisi Sudah Miliki Video Mesum Mirip Bupati
"Bali hanya untuk 1,5 orang, tapi sekarang sudah 5 juta orang. Daya dukung sudah berat dan itu harus distop. Kalau mobil dan motor semakin banyak, itu artinya harus dibangun jalan lagi dan begitu buat jalan akan ada alih fungsi lahan. Kalau begini terus Bali akan rusak," tegasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Mesum Beredar, Jabatan di PD Langsung Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi