jpnn.com, JAKARTA - Bicara Udara, sebuah platform edukasi yang berkomitmen untuk mengatasi permasalahan polusi udara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bogor.
Kerja sama itu bertujuan untuk mengatasi permasalahan polusi udara yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Gandeng Bicara Udara, Panasonic Gobel Beri 10 Unit Air Purifier kepada Kelompok Rentan
Dalam sambutannya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan bahwa penanganan polusi udara tidak boleh hanya berhenti pada pembicaraan tanpa tindakan konkret.
Dia menyoroti pentingnya penanganan polusi udara, menghindari sikap meremehkannya, dan memastikan bahwa langkah-langkah penyelesaiannya tidak terbengkalai seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA: Menurut Ganjar, Omongan Ini Disampaikan Sendiri oleh Gibran, Belum Dicabut
“Kita harus punya riset, ukuran polusi seperti apa, benarkah dari angkot, benarkah dibawa dari kabupaten, seberapa dari motor, seberapa dari kendaraan pribadi, polusi dari sampah bagaimana, itu semua perlu riset,” ujar Bima dalam keterangannya, Jumat (20/10).
Bima Arya juga menekankan peran penting Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor dalam mendukung upaya ini.
BACA JUGA: Jokowi Langsung Disambut Prabowo di Bandara, Perhatikan Gesturnya
Selain itu, ia memberikan penekanan pada kolaborasi yang erat antara pemerintah kota dan Bicara Udara dalam pelaksanaan proyek ini.
“Saya ingin selama saya berada di lingkungan ini, ada progress terkait dengan riset, terkait dengan crowdfunding, terkait dengan edukasi dan lain-lain. Bukan hanya belanja alat untuk mengukur udara, tapi lebih dari itu,” tuturnya.
Sementara, Novita Natalia Co-Founder Bicara Udara berharap bahwa kerja sama ini akan menjadikan Kota Bogor sebagai teladan bagi kota-kota lain dalam menangani masalah polusi udara.
"Polusi udara adalah masalah lintas batas, sehingga kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan udara yang lebih bersih," kata dia.
Novita menjelaskan bahwa MoU ini mencakup beberapa aspek kerja sama, termasuk riset mendalam tentang polusi udara, strategi edukasi, promosi pencegahan yang akan dilakukan oleh pemerintah kota dalam pemantauan kualitas udara.
Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah alat pemantau kualitas udara yang tersedia melalui dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup serta kontribusi sektor swasta.
“Pemerintah dan Bicara Udara berkomitmen untuk bekerja sama dengan penuh semangat dan tekad dalam menghadapi tantangan polusi udara,” jelas Novita. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi