jpnn.com - BANDUNG - Nama besar serta popularitas gelandang Persib Bandung, Atep di dunia sepakbola, mampu menjadi magnet untuk massa fanatik. Dan hal tersebut disadari betul oleh para partai politik untuk menarik Atep sebagai juru kampanye.
Di balik kondisi tersebut, kapten utama di skuat asuhan Djadjang Nurdaman tersebut mengaku, pernah ditawari untuk menjadi juru kampanye oleh salah satu partai politik.
BACA JUGA: Kalah Dari Madrid, Harga Diri Schalke Kembali
Namun, tawaran tersebut secara langsung ditolak oleh Atep mengingat dirinya tak mau terlibat pada hal yang dirasa akan merusak konsentrasinya sebagai seorang aktor di lapangan hijau.
Ia mengatakan sempat ditawari menjadi Jurkam di kawasan Subang, dan juga sekitar Cianjur yang tak lain tanah kelahirannya.
BACA JUGA: Mourinho : Kami Pantas Menang
"Saya tidak mau ikut kampanye, memang sebelumnya sempat banyak yang mengajak menjadi jurkam di Cianjur, cuma saya menolak dan tidak mau, terus di Subang juga ada yang mengajak," ujar Atep melalui pesan singkatnya, kemarin (18/3).
Dituturkan Atep, ketika memasuki awal Januari 2014 lalu, sudah ditemui oleh beberapa orang yang memintanya menjadi bagian dari kampanye. Menurutnya, setidaknya ada tiga partai politik mengajaknya untuk turut berpartisipasi dalam promosi guna menarik minat masyarakat saat pemilu nanti.
BACA JUGA: Madrid Kehilangan Jese Rodriguez
Meski begitu, pemain yang juga cukup lama berkostum Persija Jakarta itu tetap keukeuh untuk terjun bergabung sebagai jurkam.
Hal itu didasari karena dirinya khawatir Atep khawatir jika terlalu terang-terangan memberikan dukungan ke salah satu pihak peserta kampanye, akan memancing dampak negatif, baik itu untuk dirinya sendiri maupun terhadap Persib.
"Sebelumnya yang ngajakin udah ada sampai tiga bendera lah, dari bulan Januari. Tapi saya tidak mau ikut, takutnya nanti malah jadi perbincangan kurang baik di mata orang-orang, bukan hanya buat saya tapi juga buat Persib," terangnya.
Oleh sebab itu, ia ingin menjauhkan hal-hal berbau politik dari citra pemain sepak bola dan juga khususnya terhadap Persib sendiri yang diketahui memiliki bobotoh luar biasa dan kerap dimanfaatkan untuk menjadi alat politik. (zhi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dortmund : Kami Akan Bermain Seperti Biasa Saja
Redaktur : Tim Redaksi