Bahkan buat Atiqah, ia merasa "ketagihan" dipacari Rio. Mereka jadi bisa pacaran kapan saja yang dimau. "Iya lah pasti jadi semakin dekat, setiap hari ketemu, setiap hari kita giat latihan akting bareng. Kita semakin mendalami karakter masing-masing. Apalagi kita syuting di Korea, jadi tambah dekat. Ya boleh dibilang aku ketagihan sama dia deh," ucap Atiqah tertawa.
Menurut putri aktivis perempuan Ratna Sarumpaet ini, beradu akting sebagai pasangan kekasih dengan Rio bukan perkara mudah. Dia harus menyingkirkan karakter Atiqah dalam dirinya, bukan sebagai kekasih nyatanya Rio.
"Siapapun lawan mainnya ya harus serius deh. Aku nggak boleh jadi Atiqah. Aku harus fokus jadi karakter Indah di film ini dan dia harus jadi Abi. Kalau sudah di depan kamera kita harus bersikap beda sesuai karakter dan profesional aja kalau ini lagi kerja," ungkapnya.
Ini pengalaman pertama Atiqah akting bersama pacar beneran. Sebelumnya mereka pernah beberapa kali berakting di satu film namun bukan sebagai sepasang kekasih.
"Aku senang banget bisa akting bareng dia. Dulu pernah satu film tapi nggak ada yang satu scene. Sama ada satu film lagi tapi belum keluar. Tapi ini yang baru pertama lawan main face to face," terang bintang film The Mirror Never Lies dan Arisan! 2 ini
Ke depan Atiqah berharap bisa bermain film bareng lagi bareng Rio. Menurutnya, bermain dalam satu film bisa mendekatkan mereka berdua.
"Kalau mengenai tawaran untuk tampil berdua sih sampai saat ini belum ada. Tapi enak pacaran sambil kerja. Senang karena sudah akrab, jadi nggak ada batasan-batasan lagi," ujarnya.
Kalaupun bukan Rio yang menjadi pasangan mainnya, perempuan kelahiran 3 Januari 1982 ini tak masalah. Karena Rio dinilainya bukan tipe pria pencemburu, dia akan tetap bekerja secara profesional.
"Dari awal dia sudah tahu aku seorang pemain film, jadi kalau ada hal yang masih wajar, ya dia wajar-wajar saja," kata Atiqah.
Namun diakuinya, ada sifat yang tidak disukai dari aktor laga itu. Apakah itu? "Dia suka sok tahu, "sotoy" aja, tapi bukan benci lho, tapi nggak suka lucu," tukasnya tersenyum.
Sekadar info, HelloGoodbye akan tayang di Indonesia secara serentak, mulai 29 November. Sebelumnya film ini telah diputar di Korea, dalam Busan International Film Festival (BIFF) Oktober lalu.
HelloGoodbye bercerita tentang Indah (Atiqah), yang bekerja di cabang KBRI di Busan, Korea Selatan, dimana suatu hari ia bertemu dengan pelaut asal Indonesia bernama Abi (Rio). Saat Abi mengalami
serangan jantung, Indah mendapat tugas dari kantornya untuk bertanggung jawab atas Abi. Bukanlah hal yang mudah bagi Indah untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri.
Sang sutradara, Titien Wattimena, memadukan keindahan pemandangan dan kehidupan di Korea Selatan, dengan kedekatan kedua warga Indonesia ini. Meski tidak secara gamblang memberikan waktu berapa lama Abi dirawat, namun jangka waktu tersebut dipaparkan lewat beberapa degan warga setempat yang sibuk mulai dari persiapan natal, tahun baru hingga Valentine.
Penggambaran Busan sebagai pelabuhan pun digambarkan dengan cukup detail. Laut, burung serta alat-alat berat khas pelabuhan.
Titien mengatakan, Busan dipilih bukan tanpa alasan. Lokasi Busan dirasa cocok untuk menyesuaikan dua karakter utama, pelaut dan konsulat kedutaan. "Busan dipilih untuk menegaskan peran pria dan wanita," kata Titien.
Busan terkenal sebagai kota pelabuhan cocok untuk menegaskan peran Rio sebagai anak buah kapal. Tempat ini juga sesuai dengan peran Atiqah dengan pekerjaan pertamanya yang tidak terlalu jauh dari rumah (Indonesia).
"Kan peran Indah ini juga masih memiliki target ingin tempat yang lebih jauh. Makanya Busan cocok sebagai tempat permulaan," katanya.
Titien tidak mau menyebut ending filmnya dengan sebutan happy ending. "Ini merupakan open ending, hope ending," tutupnya bermisteri.(BCG/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ashton dan Mila Kencan Romantis di Roma
Redaktur : Tim Redaksi