jpnn.com, JAKARTA - Adik selebritas Atalarik Syach, Atilla Syach mengungkapkan penjemputan paksa sang putri, Kardin yang dilakukan mantan istrinya bukan peristiwa pertama.
Dia menjelaskan sang mantan istri, Bunga Shopie sudah dua kali melakukan percobaan penjemputan paksa terhadap Kardin.
BACA JUGA: Diperiksa Atas Dugaan KDRT, Atilla Syach Dicecar 40 Pertanyaan
Kejadian pertama, Bunga Shopie menjemput sang putri dari sekolah, tetapi gagal. Aksi selanjutnya terjadi ketika Kardin di rumah Atilla.
"Sudah dua kali percobaan di sekolah, tetapi enggak bisa karena ada kepala sekolah yang tanggung jawab segala macam, di rumah, dan kemarin," kata Atilla di KPAI, baru-baru ini.
BACA JUGA: Putrinya Dijemput Paksa Pria Tak Dikenal, Attila Syach Mengadu ke KPAI
Atilla mengungkapkan kronologi saat anak dijemput paksa saat sepulang dari ekstrakurikuler berenang.
Ketika hendak pulang, terdapat sebuah mobil yang berisi empat perempuan dan seorang pria. Selain itu, ada sebuah motor yang dikendarai seorang pria.
BACA JUGA: Putri Attila Syach Dijemput Paksa Orang Tak Dikenal saat di Kolam Renang, Waduh
"Perempuan-perempuan ini yang tarik, karena anak saya tinggi, enggak bisa digendong, itu diseret masuk ke mobil," ungkapnya.
Atilla mengaku tak terima sang anak diperlakukan semena-mena oleh orang-orang yang tidak dikenal.
Menurutnya, sebagai pihak yang mendapatkan hak asuh, Bunga Shopie seharusnya menjalankan kewajiban dengan baik.
Atilla mengungkapkan anak-anaknya sebelumnya ikut tinggal bersama Bunga Shopie. Namun, kedua anaknya kabur dari rumah Bunga Shopie dan mendatanginya.
Mantan suami Wulan Guritno tersebut menilai bukan salahnya jika kedua anaknya memilih untuk tinggal bersamanya.
"Salah ibunya sendiri melalaikan hak asuh tersebut sampai mereka melarikan diri dari rumah untuk bisa sama saya," tuturnya.
Atilla menegaskan dirinya tidak mengambil sang anak dari pengasuhan sang mantan istri. Sebab, anak-anaknya kabur dari rumah Bunga Shopie atas keputusan sendiri.
"Mereka datang ke saya," imbuhnya.(mcr31/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah