Australia Ancam Tinggalkan F1

Selasa, 18 Maret 2014 – 07:52 WIB

jpnn.com - MELBOURNE - Sejak kali pertama menyelenggarakan Formula 1 pada 1996, Grand Prix Australia di Melbourne selalu menjadi salah satu yang paling menarik. Namun, balapan di Albert Park itu terancam tidak ada lagi dalam kalender Formula 1. Penyebabnya adalah suara mobil-mobil terbaru F1 yang kalem.

“Secara umum, saya puas dengan jalannya rangkaian lomba. Namun, saya tidak terlalu puas dengan bunyinya (mobil F1 terbaru),” ucap Chairman Grand Prix Australia Ron Walker kepada radio Fairfax.

BACA JUGA: Persegres Kikis Kendala Fisik

Memang, generasi mesin hybrid 1.6 liter V6 yang digunakan pada mobil F1 musim ini menghasilkan suara yang lebih kalem dibandingkan pendahulunya, mesin 2.4 liter V8, meski secara kecepatan tidak kalah. Namun, F1 bukan hanya soal kecepatan. Raungan mesin yang memekakkan telinga adalah salah satu show yang paling dicari para penggemar.

Dibandingkan generasi sebelumnya, mobil F1 musim ini suaranya menurun sekitar 11 decible. Sejak uji coba di Sirkuit Jerez (Spanyol) dan dilanjutkan di Bahrain, sebenarnya keluhan soal suara mesin F1 muncul.

BACA JUGA: Kalahkan Udinese, Roma Tempel Juventus

Kontributor Jawa Pos Bobby Arifin yang meliput uji coba kedua di Bahrain tidak perlu menggunakan earplug meski mengambil gambar di pit lane. Saat di tribun, Bobby menilai suara mobil F1 musim ini mirip suara motor MotoGP.

Karena bunyi kalem itu, Walker menyatakan akan mempertimbangkan kelanjutan kontrak sebagai penyelenggara F1. Bahkan, bisa saja mereka menghentikan lebih cepat kontrak yang sebenarnya tersisa setahun lagi.

BACA JUGA: Persib Sumbang Pemain Terbanyak untuk Skuat Timnas

Walker telah menemui bos komersial Formula 1 Bernie Ecclestone untuk membicarakan masalah itu. “Kami tidak mau membayar (fee hak penyelenggaraan F1) untuk hal seperti ini (suara mobil F1 kalem). Ini akan menjadi masalah bagi semua penyelenggara di seluruh dunia,” kecamnya.

Sesi latihan hingga lomba di Melbourne pekan lalu sebenarnya tidak terlalu terpengaruh dengan suara mobil F1 yang kalem. Penonton tetap membeludak karena penasaran ingin melihat aksi dan kehebatan mobil terbaru ajang balap paling bergengsi itu. Namun, pada lomba-lomba berikutnya, suara mobil yang kalem bisa saja menjadi masalah.

“Ketika show yang biasanya dinikmati penonton dihilangkan, akan muncul masalah pada penjualan tiket. Kita harus menciptakan permintaan (tiket). Bagian dari hal itu adalah suara yang menggelegar dari mobil balap,” tuntut Walker.

Chief Executive Grand Prix Australia Andrew Westacott memiliki sikap sejalan dengan Walker. Dia menyebut, saking kalemnya suara mobil, dirinya tidak memakai earplug saat berada di pit lane.

“Satu hal, balapan saat ini terasa senyap dibanding sebelumnya. Kondisi ini akan menjadi masalah besar pada fans setiap F1 di Eropa,” katanya.

Sama halnya Walker, Westacott memiliki pandangan untuk membahas kembali kontrak penyelenggaraan F1 musim depan. “Kami membayar untuk satu produk. Untuk menandatangani satu kontrak, kami membuat pertimbangan dengan sangat serius. Sebab, kami tidak ingin ada pelanggaran akan hal itu,” paparnya.

Sampai kemarin, Ecclestone belum memberikan komentar terkait dengan suara kalem mobil F1 tersebut. Yang jelas, dia harus segera memberikan jawaban atas kritik Walker dan Westacott. Kalau tidak, spekulasi soal suara mobil F1 yang kalem akan menjadi bola liar yang bisa membuat lomba-lomba selanjutnya minim penonton.

Padahal, selain dilandasi semangat menciptakan balapan yang lebih hijau, serangkaian regulasi baru yang diterapkan musim ini adalah menciptakan balapan yang lebih seru. Tujuannya, tentu memanjakan fans. Seru dari segi persaingan, namun fans tetap tidak puas, itu akan menjadi kegagalan bagi F1. (c17/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Galatasaray Tak Gentar oleh Nama Besar Chelsea


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler